Tragedi di Graz: Serangan Bersenjata di Sekolah Austria Merenggut Nyawa Banyak Orang

Kota Graz, Austria, dilanda duka mendalam setelah sebuah serangan bersenjata terjadi di sekolah menengah atas Borg Dreierschtzengasse, menewaskan sejumlah orang dan melukai puluhan lainnya. Insiden tragis ini terjadi pada pukul 10 pagi waktu setempat, memicu respons cepat dari pihak berwenang dan tim penyelamat.

Laporan mengenai penembakan tersebut segera diterima oleh kepolisian Steiermark, yang langsung mengerahkan tim untuk melakukan evakuasi dan mengamankan lokasi. Operasi penyelamatan melibatkan helikopter untuk membantu mengevakuasi korban yang terluka. Setelah situasi berhasil dikendalikan, kepolisian mengumumkan bahwa lokasi telah aman dan tidak ada ancaman lebih lanjut.

Tragisnya, sepuluh orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut, termasuk delapan anak-anak dan seorang dewasa. Pelaku penembakan juga ditemukan tewas di lokasi kejadian. Identitas pelaku diungkapkan sebagai mantan siswa sekolah tersebut, berusia sekitar 22 tahun. Menurut laporan dari lembaga penyiaran ORF, pelaku menggunakan dua jenis senjata dalam serangan tersebut: sepucuk pistol dan senapan gentel. Motif penyerangan masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Diduga pelaku melakukan penembakan di bekas ruang kelasnya.

Kanselir Federal Austria, Christian Stocker, menyatakan keterkejutannya atas kejadian ini dan menyebutnya sebagai tragedi nasional yang mengguncang seluruh negara. Pemerintah Austria segera membentuk tim khusus untuk menangani dampak dari serangan ini dan memberikan dukungan kepada para korban serta keluarga mereka.

Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen, juga menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut. Ia menekankan bahwa sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan penuh harapan bagi generasi muda, bukan menjadi sasaran kekerasan yang mengerikan.

Lebih dari 160 petugas penyelamat dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan medis dan mengevakuasi korban. Palang Merah Austria memperkirakan bahwa setidaknya 50 orang mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Kota Graz, dengan populasi sekitar 300.000 jiwa, adalah ibu kota negara bagian Steiermark. Insiden ini mengejutkan warga kota dan menimbulkan pertanyaan tentang keamanan di sekolah-sekolah serta regulasi kepemilikan senjata api di Austria.

Data dari proyek penelitian Small Arms menunjukkan bahwa sekitar 30 dari 100 penduduk sipil di Austria memiliki senjata api. Meskipun pemerintah melarang kepemilikan senjata otomatis dan pump action, jenis senjata lain seperti revolver, pistol, dan senjata semi-otomatis masih diperbolehkan dengan izin khusus. Kepemilikan senapan dan senapan gentel juga diizinkan dengan persyaratan tertentu, seperti izin kepemilikan senjata api, izin berburu, atau keanggotaan dalam klub menembak.

Kejadian ini memicu perdebatan baru tentang perlunya memperketat regulasi kepemilikan senjata api di Austria dan meningkatkan keamanan di sekolah-sekolah untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali.

Daftar Korban:

  • 8 Anak-anak
  • 1 Orang Dewasa
  • 1 Pelaku

Jenis Senjata yang Digunakan:

  • Pistol
  • Senapan Gentel