Scarlett Johansson Menolak Kredit Produser Eksekutif di 'Thunderbolts*', Ungkap Kelelahan Peran Superhero

Aktris Scarlett Johansson secara terbuka menyatakan keinginannya untuk tidak lagi dikaitkan dengan film superhero, khususnya 'Thunderbolts*'. Pernyataan ini muncul dalam sebuah wawancara dengan majalah Interview, di mana ia berbincang dengan David Harbour, lawan mainnya dalam film tersebut yang juga dikenal atas perannya di 'Stranger Things'.

Dalam percakapan tersebut, Harbour dengan nada bercanda menyebut keterlibatan Johansson dalam 'Thunderbolts*' sebagai produser eksekutif. Namun, Johansson dengan tegas mengoreksi dan menyatakan bahwa ia telah meminta namanya dihapus dari daftar kredit. Alasan di balik keputusan ini adalah karena ia merasa tidak terlibat secara signifikan dalam produksi film tersebut.

"Saya meminta nama saya dicabut dari kredit," tegas Johansson. "Karena saya sama sekali tidak terlibat."

Keputusan Johansson ini cukup mengejutkan banyak pihak, mengingat sebelumnya ia pernah menjabat sebagai produser dalam film 'Black Widow' (2021). Film tersebut menjadi semacam perpisahan bagi karakternya, Natasha Romanoff, dan memperkenalkan karakter-karakter seperti Yelena Belova (diperankan oleh Florence Pugh) dan Taskmaster (diperankan oleh Olga Kurylenko), yang keduanya akan tampil dalam 'Thunderbolts*'. Oleh karena itu, banyak yang mengira Johansson masih memiliki peran di balik layar dalam proyek tersebut.

Selain membahas 'Thunderbolts*', Johansson juga berbagi pengalamannya selama bertahun-tahun berperan dalam Marvel Cinematic Universe (MCU). Ia mengungkapkan bahwa tidak semua film memberikan kesempatan yang cukup bagi karakternya untuk berkembang secara mendalam. Ia mencontohkan dinamika yang baik dengan Chris Evans dalam 'Winter Soldier', namun merasa perannya dalam film lain lebih sebagai alat bantu untuk menggerakkan cerita.

"Dalam beberapa film, seperti 'Winter Soldier' dengan Chris Evans, dinamikanya terasa sangat kuat," ujarnya. "Namun, dalam film lain, dengan begitu banyak karakter dan plot yang berbeda, saya merasa seperti alat bantu untuk membuat cerita berjalan. Jika syuting berlangsung selama lima setengah bulan dan saya tidak merasa terlibat secara emosional, itu cukup melelahkan."

Johansson juga menyinggung tentang hal-hal kecil yang menjadi rumit selama berperan sebagai superhero. Ia merasa kehilangan sebagian dari identitasnya karena tuntutan peran tersebut.

"Tidak bisa mengecat kuku, tidak bisa potong rambut, kedengarannya sepele, tapi lama-lama saya merasa identitas saya tertelan oleh pekerjaan ini," ungkapnya.

Harbour mengamini pernyataan Johansson, berbagi pengalamannya sendiri dalam 'Stranger Things'. Ia mengakui bahwa meskipun awalnya terasa menyenangkan, lama kelamaan ia merasa jenuh dan ingin mencoba hal yang berbeda.

"Awalnya saya pikir akan menyenangkan," kata Harbour. "Tapi lama-lama saya mulai berpikir, cerita apa lagi yang bisa dikulik? Lalu saya ingin mengambil risiko dan mencoba sesuatu yang sangat berbeda."

Film 'Thunderbolts*' menampilkan sejumlah bintang ternama seperti Florence Pugh, Sebastian Stan, Wyatt Russell, Lewis Pullman, Hannah John-Kamen, Julia Louis-Dreyfus, dan David Harbour. Namun, tampaknya Scarlett Johansson telah benar-benar menutup babak superhero dalam karirnya.

Keputusan Johansson untuk menolak kredit produser eksekutif patut diapresiasi. Di tengah tren banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan gelar produser demi gengsi, Johansson justru dengan jujur mengakui bahwa ia tidak berkontribusi apa pun dalam film tersebut.