Alternatif Perbaikan CVT Mobil: Mengatasi Masalah Tanpa Penggantian Transmisi Penuh
Transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) yang bermasalah pada mobil seringkali menjadi momok bagi pemilik kendaraan, terutama karena kekhawatiran akan biaya perbaikannya yang mahal. Meskipun beberapa bengkel resmi menyarankan penggantian transmisi secara keseluruhan saat CVT mengalami kerusakan, sebenarnya tidak semua masalah CVT harus diselesaikan dengan mengganti seluruh unit transmisi.
Arif Suasono Ariyadi, pemilik bengkel spesialis Nissan Datsun, Kebat Motors Bintaro, menjelaskan bahwa penggantian transmisi assy memang merupakan solusi optimal untuk CVT yang rusak. Namun, biaya yang dibutuhkan untuk penggantian ini tidaklah murah. Bahkan untuk unit bekas, harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah, belum termasuk biaya pemasangan dan lain-lain. Harga transmisi baru tentu saja akan lebih tinggi.
Kerusakan pada CVT sendiri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan, mulai dari ringan, menengah, hingga berat. Kerusakan ringan biasanya ditandai dengan gejala seperti getaran, suara dengung, dan respons akselerasi yang lambat. Hal ini bisa disebabkan oleh oli CVT yang kotor, masalah pada sensor, atau gangguan pada valve body. Solusi untuk masalah ini bisa berupa penggantian oli CVT, pembersihan valve body, penggantian sensor yang rusak, atau perbaikan body control valve (BCV). Dalam kasus kerusakan BCV, penggantian dapat dilakukan secara parsial tanpa perlu mengganti seluruh transmisi.
Kerusakan menengah biasanya melibatkan kerusakan pada sabuk baja dan puli akibat selip. Perbaikan jenis kerusakan ini akan lebih mahal karena melibatkan komponen utama. Solusinya adalah dengan mengganti bagian-bagian yang rusak tersebut.
Kerusakan berat pada CVT biasanya melibatkan kerusakan pada sebagian besar komponen transmisi, seperti kampas kopling, sabuk baja, puli, bearing, BCV, dan torque converter. Meskipun jarang terjadi, kerusakan kategori ini bisa sangat mahal untuk diperbaiki. Dalam kasus seperti ini, Arif menyarankan untuk mempertimbangkan penggantian transmisi bekas jika biaya perbaikan parsial lebih mahal daripada biaya penggantian transmisi utuh.
Untuk mencegah kerusakan pada CVT mobil, Arif menyarankan pemilik kendaraan untuk melakukan penggantian oli CVT secara berkala setiap 25.000 kilometer, menggunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan, dan membersihkan filter CVT secara teratur. Selain itu, pengoperasian kendaraan juga harus dilakukan dengan benar. Hindari kebiasaan memposisikan tuas transmisi di posisi D saat berhenti lama, seperti di lampu merah atau saat terjebak kemacetan. Lebih baik pindahkan tuas transmisi ke posisi netral untuk mengurangi tekanan pada transmisi CVT.
Dengan perawatan yang tepat dan penanganan yang cermat, banyak masalah CVT dapat diatasi tanpa harus melakukan penggantian transmisi secara keseluruhan. Hal ini tentu saja dapat menghemat biaya perbaikan dan memperpanjang umur pakai transmisi CVT mobil Anda.