Modernisasi Alutsista: Prabowo Subianto Sesi Penandatanganan Kontrak Senilai 33 Triliun Rupiah di Indo Defence 2025
Prabowo Subianto Hadiri Penandatanganan Kontrak Industri Pertahanan di Indo Defence 2025
Jakarta – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menjadi saksi utama dalam acara penandatanganan kontrak bersama antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pertahanan. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Indo Defence Expo and Forum yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).
Acara penandatanganan ini menandai komitmen pemerintah dalam memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta meningkatkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri. Total nilai kontrak yang disepakati mencapai 33 triliun rupiah, menunjukkan skala investasi yang signifikan dalam memperkuat pertahanan nasional.
Sebelum menyaksikan penandatanganan, Prabowo Subianto menyempatkan diri untuk meninjau beberapa stan pameran, termasuk paviliun dari Turkiye yang menampilkan berbagai alutsista unggulan. Kunjungan ini mencerminkan upaya pemerintah untuk menjajaki potensi kerjasama dengan negara-negara sahabat dalam pengadaan dan pengembangan teknologi pertahanan.
Penandatanganan kontrak melibatkan sejumlah perusahaan terkemuka di industri pertahanan, baik BUMN maupun swasta. Beberapa nama yang terlibat dalam kerjasama ini antara lain:
- PT PAL Indonesia
- PT Dirgantara Indonesia
- PT Pindad
- PT LEN
- PT Dahana
- PT Republik Defens Indonesia
- PT Praba Cipta Mandiri
- PT Nusantara Turbine Propulsi
- PT Agrapana Nugraha Katara
- PT Tesco Indomaritim
- PT Indonesia Defence Systems
- PT Aggiomultimex International Group
- PT Sapta Cakra Manunggal
- PT Mitra Harapan Abadi
- PT Mulia Buana Dharma Trans
- PT Noahtu Shipyard
- Ellips Projects UK (bekerjasama dengan BUMS)
Selain penandatanganan kontrak pengadaan alutsista, acara ini juga mencakup kerjasama dalam peningkatan fasilitas kesehatan, dengan fokus pada 20 rumah sakit. Langkah ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan prajurit TNI dan peningkatan kualitas layanan kesehatan di lingkungan militer.
Keterlibatan berbagai perusahaan dalam negeri, baik BUMN maupun swasta, menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong kemandirian industri pertahanan. Melalui kerjasama ini, diharapkan industri pertahanan dalam negeri dapat terus berkembang dan mampu memenuhi kebutuhan alutsista secara mandiri di masa depan.
Indo Defence Expo and Forum merupakan ajang penting bagi para pelaku industri pertahanan untuk bertukar informasi, menjalin kerjasama, dan memperkenalkan teknologi terbaru. Kehadiran Prabowo Subianto dalam acara ini menegaskan dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri pertahanan nasional dan upaya modernisasi alutsista.