Demonstrasi Massal Guncang Los Angeles: Jam Malam Diberlakukan, Trump Kecam 'Musuh Asing'

Gelombang demonstrasi melanda Los Angeles, Amerika Serikat, memasuki hari kelima, memicu ketegangan politik yang meningkat. Aksi unjuk rasa ini merupakan bentuk penolakan terhadap kebijakan imigrasi yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, yang dianggap kontroversial.

Ratusan demonstran berkumpul di depan gedung yang menjadi lokasi penahanan para aktivis yang ditangkap dalam aksi-aksi sebelumnya. Unjuk rasa ini merupakan kelanjutan dari serangkaian demonstrasi yang menentang tindakan keras terhadap imigran dan penahanan massal oleh otoritas federal.

Kepolisian Los Angeles (LAPD) mengambil tindakan tegas dengan membubarkan massa dan melakukan penangkapan. Di beberapa titik, demonstran melakukan aksi blokade jalan bebas hambatan sebagai bentuk perlawanan sipil. Aksi serupa juga terjadi di New York, di mana ribuan orang turun ke jalan-jalan Manhattan untuk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan imigrasi federal.

Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengumumkan pemberlakuan jam malam di pusat kota sebagai respons terhadap eskalasi situasi. Jam malam diberlakukan mulai pukul 20.00 waktu setempat hingga pukul 06.00 pagi keesokan harinya, mencakup wilayah seluas satu mil persegi di pusat kota. Bass menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menghentikan aksi vandalisme dan penjarahan yang terjadi selama demonstrasi.

Presiden Donald Trump mengeluarkan pernyataan keras yang mengecam para demonstran, menyebut mereka sebagai "binatang" dan "musuh asing". Trump menuduh para demonstran berusaha menginvasi dan menguasai kota Los Angeles, menyamakannya dengan "tumpukan sampah" yang dikendalikan oleh kriminal. Trump juga mengklaim bahwa aksi protes tersebut terkait dengan "migrasi tak terkendali" dan menyerukan tindakan serupa di negara-negara Eropa.

Gubernur California, Gavin Newsom, merespons dengan mengecam keras tindakan Presiden Trump yang mengerahkan Garda Nasional untuk merespons aksi protes. Newsom menyebut tindakan tersebut sebagai "penyalahgunaan kekuasaan" yang membahayakan warga sipil, petugas kepolisian, dan anggota Garda Nasional. Newsom juga memperingatkan bahwa demokrasi sedang "diserang secara terang-terangan" dan bahwa situasi di California dapat menjadi preseden bagi negara bagian lain.

LAPD melaporkan puluhan penangkapan selama aksi protes anti-ICE yang berlangsung sejak awal pekan. Penangkapan dilakukan atas berbagai tuduhan, termasuk tidak membubarkan diri, penyerangan dengan senjata mematikan, melawan petugas, vandalisme, dan penjarahan.

Berikut adalah daftar tindakan yang diambil oleh pihak berwenang dan peserta aksi:

  • Pembubaran paksa demonstran oleh LAPD.
  • Penangkapan massal oleh LAPD.
  • Pemberlakuan jam malam oleh Wali Kota Los Angeles.
  • Pengerahan Garda Nasional oleh Presiden Trump.
  • Blokade jalan bebas hambatan oleh demonstran.
  • Pernyataan kecaman dari Gubernur California.