Waspada! Konsumsi Kentang Bertunas Berisiko Bagi Kesehatan, Ini Penjelasan Ahli

Kentang, salah satu sumber karbohidrat yang populer, seringkali disimpan dalam jangka waktu tertentu sebelum dikonsumsi. Namun, penyimpanan yang terlalu lama dapat memicu tumbuhnya tunas pada kentang. Kondisi ini memunculkan pertanyaan dan kekhawatiran mengenai keamanan konsumsi kentang yang telah bertunas. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa kentang bertunas masih aman dikonsumsi asalkan tunasnya dibuang, sementara yang lain meyakini bahwa kentang tersebut berpotensi mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan.

Lantas, seberapa berbahayakah mengonsumsi kentang yang sudah bertunas? Menurut Andrew Stolbach, seorang ahli toksikologi dari Johns Hopkins Hospital, kentang yang bertunas mengandung kadar glikoalkaloid yang tinggi. Glikoalkaloid merupakan senyawa alami yang ditemukan pada tanaman Solanaceae, termasuk kentang. Senyawa ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kram perut, diare, mual, dan muntah. Dalam kasus yang jarang terjadi, konsumsi kentang bertunas dengan kadar glikoalkaloid yang sangat tinggi dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, demam, gejala neurologis, bahkan kematian.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental and Basic Medical Sciences pada tahun 2024 juga menyoroti adanya kasus kematian akibat keracunan kentang. Gejala keracunan umumnya muncul dalam beberapa jam setelah mengonsumsi kentang yang mengandung racun, meskipun dalam beberapa kasus dapat memakan waktu hingga satu hari.

Bagaimana Cara Menghindari Risiko Keracunan Kentang?

Cara terbaik untuk melindungi diri dari risiko keracunan kentang adalah dengan:

  • Membuang kentang yang sudah bertunas atau memiliki bercak hijau. Warna hijau pada kentang menandakan peningkatan kadar glikoalkaloid.
  • Tidak disarankan untuk hanya membuang tunas dan bagian yang berwarna hijau. Meskipun tindakan ini dapat mengurangi kadar glikoalkaloid, namun tidak menghilangkannya sepenuhnya.
  • Memasak kentang dengan suhu tinggi (menggoreng, memanggang, merebus, atau microwave) tidak dapat menghilangkan glikoalkaloid.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih dan menyimpan kentang. Jika kentang sudah menunjukkan tanda-tanda bertunas atau berwarna hijau, sebaiknya jangan dikonsumsi demi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya keracunan.