Indo Defence 2025: Momentum Kebangkitan Teknokrat Pertahanan Indonesia Unjuk Gigi

Pameran Indo Defence 2025 Expo & Forum resmi dibuka oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/6/2025), menandai sebuah era baru bagi industri pertahanan Indonesia. Ajang internasional ini bukan sekadar pameran teknologi, melainkan sebuah platform krusial yang menampilkan kemampuan dan inovasi generasi teknokrat muda Indonesia di sektor pertahanan.

Menhan Sjafrie dalam pidatonya di hadapan Presiden Prabowo Subianto, menekankan pentingnya peran serta putra-putri bangsa dalam mengawal industri pertahanan. "Dalam Indo Defence ini, banyak sekali produksi yang diawaki oleh generasi muda Indonesia, para teknokrat dengan semangat nasionalisme yang tinggi," ujarnya. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dan berdedikasi di bidang pertahanan.

Dengan mengusung tema 'Defence Innovation for Global Peace and Stability', Indo Defence 2025 menjadi wadah bagi 1.180 peserta ekshibisi dari 42 negara untuk berkolaborasi dan bertukar pengetahuan. Lebih dari 659 perusahaan asing dan 521 produsen dalam negeri turut memamerkan teknologi dan produk-produk unggulan mereka. Ajang dua tahunan ini menjadi strategis untuk membangun kemitraan global dan memperkuat kapabilitas pertahanan nasional.

Pameran ini juga dihadiri oleh pejabat tinggi pertahanan dari berbagai negara sahabat. Di antaranya Menteri Pertahanan dari Brunei Darussalam, Jepang, Korea Selatan, Bosnia, Papua Nugini, serta Timor Leste. Kehadiran para pemimpin militer dari berbagai negara seperti Brunei, Vietnam, Arab Saudi, Timor Leste, Italia, Kamboja, Turki, Iran, dan Sri Lanka semakin memperkuat posisi Indo Defence sebagai forum penting dalam diplomasi pertahanan.

Sejumlah produk unggulan industri pertahanan dalam negeri turut menjadi sorotan dalam pameran ini. PT Pindad menampilkan kendaraan taktis listrik Maung MP3 EV yang ramah lingkungan, ranpur Harimau yang memiliki daya gempur tinggi, serta senapan serbu generasi terbaru SS3 yang lebih modern dan akurat. PT PAL memamerkan Kapal Fregat Merah Putih yang merupakan hasil rancangan dan produksi dalam negeri, Kapal Bantu Rumah Sakit yang memiliki fasilitas medis lengkap, dan kapal pendarat Landing Platform Deck (LPD) yang mampu mendukung operasi amfibi.

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) turut serta dengan memamerkan proyek modernisasi jet tempur F-15, sebuah upaya untuk meningkatkan kemampuan tempur armada udara Indonesia. PT LEN juga memperkenalkan inovasi-inovasi terbarunya, mulai dari Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang memiliki kemampuan pengawasan dan pengintaian, sistem manajemen tempur yang terintegrasi, hingga kendaraan listrik roda dua dan becak listrik yang mendukung mobilitas ramah lingkungan.

Tidak hanya industri dalam negeri, perusahaan-perusahaan pertahanan asing juga turut meramaikan pameran ini dengan menampilkan teknologi-teknologi canggih mereka. Pesawat tempur generasi kelima Sukhoi-57 dari Rusia menjadi salah satu daya tarik utama, bersama dengan sistem radar Aselsan AF300 G dari Turki dan jet tempur Rafale asal Prancis. Selain alutsista utama, pameran ini juga menyertakan produk non-militer seperti alat penanggulangan bencana dan perlengkapan darurat, menunjukkan bahwa teknologi pertahanan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sipil.

Indo Defence 2025 bukan hanya sekadar ajang pameran, tetapi juga sebuah momentum penting bagi kebangkitan industri pertahanan Indonesia. Dengan dukungan pemerintah, inovasi dari para teknokrat muda, dan kolaborasi dengan mitra internasional, Indonesia siap menjadi pemain utama di pasar pertahanan global.