Jawa Barat Jadi Fokus Utama Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak Nasional

Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyoroti tingginya angka kematian ibu dan anak di Provinsi Jawa Barat. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, angka kematian ibu secara nasional mencapai 4.700 kasus, sementara kematian anak mencapai 34.000 kasus. Jawa Barat menyumbang 17 persen dari total angka tersebut.

Data Kemenkes mencatat, pada tahun 2024, Jawa Barat mencatatkan 749 kematian ibu dan 5.758 kematian bayi dan neonatus. Angka ini merupakan yang tertinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan hal ini di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada hari Selasa (10/6/2025).

"Jawa Barat memiliki jumlah penduduk terbanyak, sehingga kehamilan dan potensi kematian ibu dan anak juga lebih tinggi," ujar Budi.

Tiga kabupaten di Jawa Barat menjadi perhatian khusus karena memiliki angka kematian ibu dan anak tertinggi, yaitu:

  • Kabupaten Bogor
  • Kabupaten Garut
  • Kabupaten Bandung

Data Kemenkes tahun 2024 menunjukkan:

  • Kabupaten Bogor mencatat 105 kematian ibu dan 717 kematian bayi.
  • Kabupaten Garut mencatat 50 kematian ibu dan 332 kematian bayi.
  • Kabupaten Bandung mencatat 44 kematian ibu dan 407 kematian bayi.

Menyikapi kondisi ini, Kemenkes akan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, rumah sakit, dan puskesmas untuk menjalankan program bersama. Program ini bertujuan untuk menekan angka kematian ibu dan anak di wilayah tersebut. Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut akan menjadi lokasi pilot project program ini selama tiga bulan ke depan.

"Kami akan mengadakan pilot project di tiga kabupaten tersebut karena angka kematian ibu dan anaknya tinggi," jelas Budi.

Kemenkes berharap, pola yang ditemukan dalam pilot project ini dapat direplikasi di seluruh Indonesia, sehingga memberikan dampak signifikan dalam penurunan angka kematian ibu dan anak secara nasional.