Evaluasi Haji 2025: Menteri Agama Sampaikan Permohonan Maaf Atas Ketidaknyamanan Jemaah
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jemaah haji atas kendala yang terjadi selama penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah atau tahun 2025. Permintaan maaf ini disampaikan di tengah proses pemulangan jemaah haji ke tanah air yang telah dimulai.
"Sebagai Amirulhaj dan Menteri Agama, saya menyampaikan permohonan maaf atas segala ketidaknyamanan yang terjadi," ujar Nasaruddin Umar.
Meski secara umum pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar, Menteri Agama mengakui adanya sejumlah catatan penting yang perlu dievaluasi dan diperbaiki. Beberapa kendala yang menjadi perhatian utama adalah:
- Keterlambatan dan Kemacetan di Muzdalifah: Proses evakuasi jemaah di Muzdalifah mengalami keterlambatan dan kemacetan yang signifikan. Masalah ini, menurut Menteri Agama, tidak hanya dialami oleh jemaah Indonesia, tetapi juga oleh jemaah dari negara lain.
- Terpisahnya Jemaah di Mekkah: Beberapa jemaah, termasuk pasangan suami istri, orang tua dan anak, serta lansia dan pendamping, dilaporkan terpisah hotel saat berada di Mekkah. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran dan kesulitan bagi jemaah.
- Kendala Penempatan Tenda di Arafah: Penempatan tenda di Arafah juga menjadi sorotan. Beberapa jemaah mengalami kendala dalam mendapatkan tempat yang sesuai, yang berdampak pada kenyamanan selama wukuf.
Evaluasi mendalam akan dilakukan untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan mencari solusi yang komprehensif. Kementerian Agama berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji di masa mendatang, meminimalkan kendala, dan memberikan pengalaman ibadah yang lebih baik bagi seluruh jemaah.
Saat ini, operasional haji 2025 memasuki tahap pemulangan jemaah gelombang pertama. Proses pemulangan dimulai pada 11 Juni dan akan berlangsung hingga 25 Juni 2025. Sebanyak 2.764 jemaah dan petugas haji dijadwalkan kembali ke Indonesia melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah dan Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir, menjelaskan bahwa tujuh kelompok terbang (kloter) akan diterbangkan pada hari pertama pemulangan. Empat kloter berangkat dari Madinah mulai pukul 03.30 dini hari hingga 18.10 waktu setempat, sedangkan tiga kloter lainnya akan terbang dari Jeddah antara pukul 16.00 hingga 21.00 waktu setempat.