Waspada Bahaya Kentang Bertunas: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Kentang, umbi yang menjadi makanan pokok di banyak negara, ternyata menyimpan potensi bahaya jika tidak disimpan dan dikonsumsi dengan benar. Bahaya ini muncul terutama pada kentang yang sudah bertunas, karena mengandung senyawa glikoalkaloid seperti solanin dan chaconin dalam kadar yang lebih tinggi.

Senyawa glikoalkaloid sebenarnya terdapat secara alami dalam kentang dan beberapa jenis sayuran lain seperti terong dan tomat. Dalam jumlah kecil, senyawa ini bahkan memiliki potensi manfaat kesehatan, seperti efek antibiotik serta membantu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Namun, konsumsi berlebihan dapat memicu keracunan.

Gejala keracunan glikoalkaloid dapat bervariasi tergantung pada jumlah yang tertelan. Pada dosis rendah, seseorang mungkin mengalami:

  • Muntah
  • Diare
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Gelisah

Dalam kasus yang lebih serius, di mana konsumsi glikoalkaloid sangat tinggi, gejala yang muncul bisa lebih parah dan mengancam jiwa, seperti:

  • Tekanan darah rendah
  • Denyut nadi cepat
  • Demam
  • Sakit kepala parah
  • Kebingungan
  • Dalam kasus ekstrem, bahkan kematian

Meskipun kasus kematian akibat keracunan kentang bertunas tergolong langka, penting untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Sebuah studi tahun 2024 yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental and Basic Medical Sciences menunjukkan bahwa gejala keracunan biasanya muncul dalam beberapa jam setelah mengonsumsi kentang beracun, meskipun pada beberapa kasus bisa memakan waktu hingga 24 jam.

Lalu, bagaimana cara meminimalkan risiko keracunan kentang bertunas?

Berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

  • Beli Kentang Secukupnya: Belilah kentang sesuai dengan kebutuhan agar tidak disimpan terlalu lama dan berpotensi bertunas.
  • Simpan di Tempat Sejuk dan Kering: Kentang sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan gelap untuk mencegah pertumbuhan tunas.
  • Gunakan Wadah yang Tepat: Simpan kentang dalam wadah yang memungkinkan sirkulasi udara, seperti keranjang atau kantong kertas. Hindari menyimpan kentang dalam wadah tertutup rapat.
  • Periksa Kondisi Kentang Secara Berkala: Periksa kentang secara rutin untuk melihat apakah ada tunas yang tumbuh. Jika ada tunas, segera buang kentang tersebut.
  • Jangan Konsumsi Kentang yang Sudah Bertunas: Jika kentang sudah bertunas, sebaiknya jangan dikonsumsi. Membuang kentang yang sudah bertunas adalah langkah terbaik untuk menghindari risiko keracunan.

Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat menikmati kentang dengan aman dan terhindar dari risiko keracunan glikoalkaloid.