Eksplorasi Kuliner Ekstrem: Konten Kreator Jepang Cicipi Tokek Goreng Utuh yang Kontroversial

Sensasi Kuliner Kontroversial: Konten Kreator Jepang Tantang Diri dengan Tokek Goreng Utuh

Di tengah ragam kuliner dunia yang menawarkan cita rasa familiar, hadir sebuah tren yang menantang batas keberanian dan rasa ingin tahu: kuliner ekstrem. Tiffany, seorang konten kreator asal Jepang, dikenal karena konten-konten kulinernya yang berani dan tak jarang membuat bulu kuduk merinding. Kali ini, ia kembali menghebohkan jagat maya dengan mencicipi tokek goreng utuh.

Dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, @tifaposts, Tiffany memperlihatkan momen saat ia menyantap hidangan tokek goreng krispi. Lokasi restoran tempat ia bersantap tidak diungkapkan, namun yang jelas, presentasi hidangan tersebut cukup mencuri perhatian. Tokek goreng disajikan secara utuh, tanpa dipotong-potong, tanpa saus, dan tanpa pelengkap lainnya.

Dengan ekspresi sedikit ragu namun penuh rasa ingin tahu, Tiffany memulai petualangan kulinernya. Ia menggigit bagian kaki tokek dan memberikan komentarnya. "Rasanya seperti ikan," ujarnya, seperti yang dikutip dari Food NDTV. Sensasi unik ini tampaknya membangkitkan rasa penasarannya untuk mencoba bagian lain dari tokek tersebut.

Selanjutnya, Tiffany beralih ke bagian kepala. Menurutnya, rasa bagian kepala tokek tersebut "enak sekali". Namun, ia juga mengakui bahwa tulang tokek cukup keras dan sulit untuk dikunyah. Meskipun demikian, secara keseluruhan, Tiffany memberikan nilai 9 dari 10 untuk rasa daging tokek goreng ini. "Rasa dagingnya luar biasa, ini enak saya tidak bohong," tegasnya.

Untuk presentasi hidangan yang ekstrem ini, Tiffany bahkan memberikan nilai sempurna, 10 dari 10. Namun, reaksi netizen justru beragam. Banyak yang merasa ngeri dan geli melihat tokek goreng yang disajikan utuh. Beberapa bahkan mengaku merinding setiap kali Tiffany menggigit dan mengunyah daging tokek.

Kontroversi di Balik Konsumsi Tokek

Lantas, amankah mengonsumsi tokek? Tokek adalah jenis kadal dari suku Gekkonidae, khususnya dari genus Gekko. Menurut Reptile Follower, tokek dinding sebenarnya tidak beracun, sehingga aman dikonsumsi oleh manusia dan hewan karnivora lainnya.

Namun, perlu diingat bahwa mulut dan kulit tokek dapat membawa bakteri berbahaya, seperti salmonella, yang dapat menyebabkan keracunan. Selain itu, jari-jari tokek yang digunakan untuk merangkak juga berpotensi menjadi sarang bakteri dan patogen. Oleh karena itu, jika ingin mengonsumsi tokek, bagian-bagian tubuh yang aman harus dipisahkan dan dibersihkan terlebih dahulu.

Tokek dalam Pengobatan Tradisional

Di sisi lain, tokek juga memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional. Sebuah studi dari Villanova University pada tahun 2009 menemukan bahwa setidaknya 14 spesies tokek dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan tradisional di China.

Dalam pengobatan tradisional, biasanya digunakan dua jenis tokek, yaitu tokek besar dan tokek kecil. Tokek dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit, mulai dari asma, tuberkulosis, diabetes, hingga kanker. Meskipun demikian, efektivitas dan keamanan penggunaan tokek dalam pengobatan tradisional masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Video Tiffany memicu perdebatan di kalangan warganet. Sebagian merasa jijik dan ngeri, sebagian lainnya penasaran dan tertarik untuk mencoba. Terlepas dari kontroversi yang menyertainya, aksi Tiffany ini sekali lagi membuktikan bahwa dunia kuliner tidak mengenal batas dan selalu ada hal baru yang siap untuk dieksplorasi.