Tragis, Anak Perempuan Ditemukan dengan Luka Serius di Kebayoran Lama, Diduga Korban Kekerasan Ayah Kandung di Surabaya
Seorang anak perempuan berusia tujuh tahun, yang diidentifikasi sebagai MK, ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta. Kondisi tubuhnya menunjukkan indikasi kuat menjadi korban kekerasan fisik.
Menurut keterangan pihak kepolisian, MK diduga mengalami serangkaian penyiksaan oleh ayah kandungnya di Surabaya. Kasus ini terungkap setelah MK dan ayahnya tiba di Jakarta pada Selasa (10/6/2025). "Lokasi kejadian awal dugaan penganiayaan berada di Surabaya. Korban dan pelaku melakukan perjalanan menggunakan kereta api dari Pasar Turi menuju Jakarta," ungkap Komisaris Murodih, Kepala Seksi Humas Polres Jakarta Selatan, Rabu (11/6/2025).
Kasus yang semula ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan, kini telah dilimpahkan ke Bareskrim Polri untuk penanganan lebih intensif. Langkah ini diambil mengingat kompleksitas kasus dan indikasi kekerasan yang sistematis.
Bareskrim Polri telah memulai penyelidikan dengan menelaah rekaman CCTV di Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Tujuannya adalah untuk merekonstruksi kronologi keberangkatan korban dan ayahnya, serta mengumpulkan bukti-bukti pendukung lainnya.
Penemuan MK bermula saat petugas Satpol PP melakukan patroli rutin di sekitar Pasar Kebayoran Lama. Saat ditemukan, MK terbaring lemah di lorong pasar, hanya beralaskan kardus. Kondisinya sangat memprihatinkan dengan sejumlah luka di tubuhnya.
- Luka-luka tersebut meliputi:
- Luka bakar
- Memar
- Sayatan benda tajam
- Diduga patah tulang bahu.
Petugas Satpol PP segera membawa MK ke Puskesmas Cipulir 2 untuk mendapatkan pertolongan medis awal. Setelah mendapatkan penanganan darurat, MK dirujuk ke RSUD Kebayoran Lama untuk perawatan lebih lanjut. Tim medis berupaya mengatasi dehidrasi yang dialami MK dan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap luka-lukanya.
Eko, salah seorang petugas yang menemukan MK, mengungkapkan bahwa kondisi luka pada bahu korban sangat parah. "Terlihat bagian tulang mencuat keluar dari kulit. Diduga akibat pelintiran yang sudah lama terjadi sehingga menghitam," jelas Eko.
Dalam keterangannya kepada petugas, MK menyebut nama ayahnya adalah Yusuf Arjuna. MK mengaku kerap mendapatkan siksaan dan tidak mendapatkan makanan yang cukup. Ia juga mengeluhkan kesulitan mengunyah makanan karena kondisi giginya yang bermasalah.
"Anak tersebut menyebutkan nama ayahnya Yusuf Arjuna dan ibunya Siti. Namun, ia mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal dunia," imbuh Eko.