Konsumsi Teh Berlebihan: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Ginjal?
Teh, minuman yang populer di seluruh dunia, dikenal karena kemampuannya meningkatkan fokus, mengurangi stres, dan memberikan sejumlah manfaat kesehatan berkat kandungan antioksidannya. Namun, konsumsi teh yang berlebihan ternyata menyimpan potensi risiko bagi kesehatan ginjal.
Risiko ini terkait dengan kandungan oksalat dalam teh. Oksalat adalah senyawa alami yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan, termasuk teh. Ketika tubuh mengonsumsi oksalat dalam jumlah yang sangat besar, ginjal dapat kesulitan memproses dan mengeluarkannya secara efisien. Akibatnya, oksalat dapat berikatan dengan kalsium dalam urine dan membentuk kristal yang kemudian berkembang menjadi batu ginjal.
Teh hitam, misalnya, memiliki kadar oksalat yang relatif tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi teh hitam dalam jumlah ekstrem, yaitu sekitar 6 hingga 8 cangkir per hari, dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Sementara itu, teh hijau dan teh herbal umumnya mengandung oksalat dalam jumlah yang lebih sedikit. Namun, bukan berarti kedua jenis teh ini aman dikonsumsi secara berlebihan.
Sebuah kasus ekstrem yang terjadi di Amerika Serikat menjadi contoh nyata dampak buruk konsumsi teh berlebihan. Seorang pria berusia 56 tahun dilaporkan mengalami gagal ginjal setelah rutin mengonsumsi 16 cangkir es teh setiap hari. Studi kasus yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine mencatat bahwa pria tersebut mengeluhkan kelemahan, kelelahan, dan nyeri tubuh. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan bahwa ginjalnya mengalami gagal ginjal dan ia harus menjalani dialisis. Setelah diinvestigasi lebih lanjut, diketahui bahwa pria tersebut mengonsumsi 16 gelas es teh berukuran 8 ons setiap hari, yang setara dengan sekitar 1 galon.
Akibat kebiasaannya ini, pria tersebut diperkirakan mengonsumsi sekitar 1.500 miligram oksalat setiap hari. Sebagai perbandingan, Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan asupan oksalat harian tidak lebih dari 40-50 mg. Menurut Scott Youngquist, MD, seorang dokter UGD di University of Utah Health, es teh mengandung asam oksalat dalam jumlah tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, asam oksalat ini akan mengendap di ginjal dan mengganggu fungsi ginjal dalam menyaring limbah dari darah.
Konsumsi teh dalam jumlah sedang sebenarnya memiliki manfaat kesehatan. Namun, seperti halnya segala sesuatu yang berlebihan, konsumsi teh yang berlebihan justru dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, terutama bagi ginjal.