Tumpukan Sampah Resahkan Warga Marunda Kepu Ujung: Aroma Tak Sedap dan Dampak Ekonomi Mengintai
Marunda Kepu Ujung, Jakarta Utara - Warga di sekitar Banjir Kanal Timur (BKT), tepatnya di RT 08 RW 07 Marunda Kepu Ujung, Jakarta Utara, menyampaikan keluhan terkait keberadaan tumpukan sampah yang semakin menggunung di pinggir kanal. Kondisi ini tidak hanya mengganggu estetika lingkungan, tetapi juga menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas hidup dan perekonomian warga setempat.
Agus (60), salah seorang warga, mengungkapkan bahwa masalah sampah ini telah berlangsung sejak tahun 2019. Dahulu, area pinggir BKT merupakan tempat yang bersih dan nyaman, dengan bebatuan besar yang berfungsi sebagai pemecah ombak. Warga sering memanfaatkan tempat ini untuk memancing, bersantai, atau bahkan melakukan terapi. Namun, seiring berjalannya waktu, sampah mulai menumpuk dan mengubah wajah kawasan tersebut.
"Dulu bersih, ada batu-batu besar buat mancing, buat orang terapi, bisa nyantai. Cuma sejak tahun 2019 mulai ditumpuk-tumpuk sampah," ujar Agus dengan nada prihatin.
Menurut penuturan Agus, sampah-sampah tersebut merupakan kiriman dari Kali Bojong yang terbawa arus hingga ke BKT. Awalnya, sampah-sampah ini diangkat ke daratan untuk mencegah pencemaran laut dan kemudian ditumpuk di Marunda Kepu Ujung. Dahulu, secara rutin setiap akhir pekan, truk-truk pengangkut sampah akan mengangkut tumpukan sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang.
Namun, dalam kurun waktu satu tahun terakhir, pengangkutan sampah tidak lagi dilakukan secara rutin. Akibatnya, tumpukan sampah semakin menggunung, bahkan mencapai ketinggian hingga dua meter. Kondisi ini tentu saja sangat mengganggu warga sekitar.
Warga lain, Murni (55), juga merasakan dampak negatif dari keberadaan tumpukan sampah tersebut. Warung miliknya yang terletak persis di samping tumpukan sampah menjadi sepi pembeli. Aroma tidak sedap yang ditimbulkan oleh sampah membuat pelanggan enggan untuk singgah.
"Merasa terganggu karena itu kan menumpuk di situ terus, jadi merasa terganggu," keluh Murni.
Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan. Warga berharap agar pihak terkait, khususnya Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Utara, segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah sampah ini. Mereka berharap agar pengangkutan sampah dapat dilakukan secara rutin kembali, sehingga lingkungan di sekitar BKT kembali bersih dan nyaman.
Saat dikonfirmasi mengenai permasalahan ini, Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Edi Mulyanto, memberikan respons singkat. "Sebentar ya, saya cek," ujarnya.
Warga berharap agar respons cepat dari pihak terkait dapat segera terwujud, sehingga permasalahan sampah yang meresahkan ini dapat segera teratasi. Kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh warga. Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari semua pihak, diharapkan Marunda Kepu Ujung dapat kembali menjadi lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali.