Akibat Bola Daging Pedas, Dokter Gugat Restoran Thailand di California

Seorang dokter di California, Amerika Serikat, Dr. Harjasleen Walia, melayangkan gugatan terhadap sebuah restoran Thailand bernama Los Gatos Coup de Thai. Gugatan ini muncul akibat pengalaman tidak menyenangkan yang dialaminya saat menyantap hidangan bola daging pedas di restoran tersebut pada tahun 2023. Walia merasa bahwa hidangan tersebut, yang dikenal sebagai bola naga Coup de Thai, telah membahayakan dirinya.

Menurut dokumen gugatan yang diajukan ke pengadilan, kejadian bermula ketika Walia memesan hidangan tersebut dengan permintaan khusus agar tingkat kepedasannya dikurangi. Ia telah menyampaikan kepada pelayan bahwa dirinya tidak terlalu toleran terhadap makanan pedas. Meskipun pelayan mengiyakan permintaan tersebut, realita yang dialami Walia jauh berbeda.

Saat menggigit bola daging tersebut, Walia langsung merasakan sensasi terbakar yang hebat di seluruh mulut, langit-langit, lidah, tenggorokan, dan hidungnya. Matanya berair, hidungnya mengeluarkan cairan, dan ia mulai batuk-batuk hebat. Dampak yang dialaminya tidak berhenti di situ. Dokter yang memeriksanya kemudian mendiagnosisnya dengan 'luka bakar kimia' akibat kandungan cabai yang terdapat dalam hidangan tersebut. Lebih lanjut, Walia dilaporkan kehilangan suaranya akibat kejadian tersebut.

Dalam gugatannya, Walia juga menyebutkan bahwa ia telah meminta bantuan kepada pelayan untuk diberikan produk susu guna meredakan rasa terbakar yang dialaminya. Namun, permintaan tersebut tidak dipenuhi. Ia mengklaim bahwa tidak ada susu, es krim, yogurt, atau produk olahan susu lainnya yang diberikan atau ditawarkan kepadanya untuk membantu meringankan rasa sakitnya. Walia bahkan mengklaim bahwa hidangan tersebut tidak layak dikonsumsi oleh manusia dan menuduh restoran gagal dalam mengambil tindakan pencegahan yang memadai.

Hidangan yang menjadi penyebab masalah ini adalah hidangan pembuka berupa bola ayam pedas yang digoreng, disajikan dengan daun mint, bawang merah, dan daun bawang. Hidangan tersebut juga dilengkapi dengan ketumbar, daun jeruk, cabai, dan bubuk beras. Walia meyakini bahwa makanan pembuka tersebut telah menyebabkan luka bakar pada pita suaranya, kerongkongan, dan bagian dalam lubang hidung kanannya.

Diduga, penyebab rasa terbakar yang hebat tersebut adalah penggunaan cabai Thailand bird's eye chulu atau cabai rawit yang memiliki tingkat kepedasan yang tinggi. Cabai jenis ini dikenal lebih pedas dari cabai cayenne dan serrano, meskipun masih di bawah cabai habanero. Tingkat kepedasannya diperkirakan berkisar antara 50.000 hingga 100.000 Scoville Heat Units (SHU).

Pihak restoran Coup de Thai telah membantah tuduhan yang diajukan oleh Walia. Mereka berdalih bahwa tingkat kepedasan pada hidangan tersebut tidak dapat dikurangi karena cabai telah tercampur di dalam adonan bola daging. Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa tidak ada pelanggan lain yang memerlukan perhatian medis akibat mengonsumsi makanan di restoran mereka. Perwakilan pengacara restoran enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai kasus ini.

Kasus gugatan ini masih dalam proses hukum. Dr. Walia memilih untuk mewakili dirinya sendiri di pengadilan.