IHSG Terkoreksi Tipis, Rupiah Kembali Menguat di Tengah Sentimen Pasar Regional
Pada penutupan perdagangan Rabu (11/6/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan tipis, mengakhiri sesi di zona merah. Pergerakan indeks saham diwarnai fluktuasi sepanjang hari, mencerminkan dinamika pasar yang tengah mencari arah.
IHSG tercatat turun sebesar 0,11 persen atau 8,28 poin, berakhir pada level 7.222,45. Meskipun sempat menyentuh titik tertinggi di 7.239,95 menjelang penutupan, tekanan jual yang muncul kembali membuat indeks gagal mempertahankan momentum positifnya. Pelemahan ini terjadi setelah IHSG sempat dibuka lebih rendah dan menyentuh level terendah hariannya di 7.172,20.
Secara keseluruhan, aktivitas perdagangan hari ini mencatatkan 336 saham yang berhasil menguat, berbanding 256 saham yang mengalami penurunan. Sebanyak 214 saham lainnya terpantau stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 18,35 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 31,46 miliar saham.
Beberapa saham menjadi pemberat utama bagi IHSG, di antaranya:
- Telkom Indonesia (TLKM), mengalami penurunan signifikan sebesar 3,78 persen ke level Rp 2.800.
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI), terkoreksi 1,93 persen menjadi Rp 4.070.
- Kalbe Farma (KLBF), turun 2,53 persen ke level Rp 1.540.
Di sisi lain, beberapa saham berhasil menjadi penopang dan menahan penurunan IHSG lebih dalam, yaitu:
- Merdeka Battery Materials (MBMA), melonjak 15,46 persen ke level Rp 478.
- Sarana Menara Nusantara (TOWR), naik 4,76 persen menjadi Rp 550.
- Merdeka Copper Gold (MDKA), menguat 4,21 persen ke level Rp 2.230.
Sementara itu, bursa saham regional Asia menunjukkan performa yang bervariasi. Sebagian besar indeks saham utama ditutup di zona hijau, mencerminkan sentimen positif yang relatif terjaga di kawasan tersebut. Indeks Shanghai Composite naik 0,52 persen, Nikkei 225 menguat 0,55 persen, dan Hang Seng melonjak 0,84 persen. Di sisi lain, indeks Strait Times Singapura justru mengalami penurunan sebesar 0,30 persen.
Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 0,09 persen atau 15 poin, berada pada level Rp 16.260 per dolar AS. Penguatan ini melanjutkan tren positif yang terlihat dalam beberapa hari terakhir.
Data dari kurs tengah Jisdor Bank Indonesia juga menunjukkan penguatan serupa. Rupiah tercatat berada di level Rp 16.265 per dolar AS, menguat dibandingkan posisi sebelumnya di Rp 16.276 per dolar AS. Penguatan rupiah ini memberikan sinyal positif bagi stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Indonesia.