Krisis Pendaftaran Siswa Baru: Sepuluh Sekolah Dasar di Gunungkidul Kosong Peminat

Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghadapi tantangan serius dalam dunia pendidikan dasar. Data terbaru menunjukkan bahwa sepuluh Sekolah Dasar (SD) di wilayah ini tidak menerima satu pun pendaftar selama periode Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran mendatang. Fakta ini diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul, Agus Subariyanto, yang menyoroti disparitas wilayah sebagai penyebab utama.

Menurut Subariyanto, sekolah-sekolah yang mengalami kekosongan pendaftar ini berlokasi di daerah-daerah terpencil dan pinggiran. Kondisi geografis dan demografis wilayah tersebut berkontribusi pada minimnya jumlah anak usia sekolah yang tersedia. Ketidakseimbangan ini sangat kontras dengan kondisi di daerah perkotaan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk usia sekolah lebih tinggi.

Berikut adalah daftar sekolah yang mengalami kondisi tersebut:

  • SDN Giripanggung Tepus
  • SDN Gunungsari Semanu
  • SDN Gupakan II Tepus
  • SDN Jaten Tanjungsari
  • SDN Kropak Tepus
  • SDN Puleireng Tepus
  • SDN Wonolagi Playen
  • SD Kanisius Bandung I Playen
  • SD Muhammadiyah Boarding School
  • SD Muhammadiyah Gebang Rongkop
  • SD Muhammadiyah Pilangrejo
  • SD Muhammadiyah Wareng
  • SD Muhammadiyah Wonodoyo
  • SD Sanjaya Giring Paliyan

Selain permasalahan kurangnya pendaftar, Disdik Gunungkidul juga mencatat bahwa sekitar 400 sekolah mengalami kekurangan rombongan belajar (rombel). Idealnya, setiap rombel diisi maksimal 28 siswa. Namun, banyak sekolah yang jumlah siswanya jauh di bawah standar tersebut, menandakan tantangan demografis yang lebih luas di wilayah tersebut.

Menanggapi situasi ini, Dinas Pendidikan Gunungkidul menegaskan bahwa tidak akan ada penggabungan (regrouping) sekolah pada tahun ini. Pertimbangan utama adalah bahwa sekolah-sekolah tersebut dinilai masih mampu menjalankan kegiatan belajar mengajar secara mandiri, meskipun dengan jumlah siswa yang terbatas. Opsi penggabungan sekolah akan dipertimbangkan jika kondisi sekolah sudah tidak memungkinkan kegiatan belajar mengajar secara mandiri.

Total kuota penerimaan siswa SD tahun ini di Gunungkidul adalah 13.888 siswa. Namun, hingga saat ini, baru 7.111 siswa yang telah mendaftar dan 6.666 siswa yang diterima melalui jalur SPMB online. Dinas Pendidikan membuka kesempatan bagi siswa yang belum lolos atau belum mendaftar secara online untuk mendaftar secara offline di sekolah negeri atau swasta yang masih memiliki kuota tersedia.

Fenomena ini menggarisbawahi perlunya perhatian lebih terhadap pemerataan pendidikan di daerah-daerah terpencil. Pemerintah daerah dan pusat perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan demografis dan geografis yang menjadi penyebab utama permasalahan ini. Upaya-upaya seperti peningkatan infrastruktur, pemberian insentif bagi guru yang bersedia mengajar di daerah terpencil, dan program-program peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan perlu digalakkan. Diharapkan, dengan langkah-langkah strategis, setiap anak di Gunungkidul memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, tanpa terkendala oleh lokasi tempat tinggal mereka.