Tragedi di Gaza: Puluhan Warga Sipil Tewas dalam Serangan di Dekat Pusat Distribusi Bantuan

Tragedi kemanusiaan kembali melanda Jalur Gaza, dengan laporan terbaru menyebutkan sedikitnya 31 warga sipil tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan yang terjadi di dekat pusat distribusi bantuan kemanusiaan. Insiden mematikan ini terjadi pada Rabu (11/6), menambah daftar panjang penderitaan warga Gaza yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan yang parah.

Menurut juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, serangan tersebut dilakukan oleh pasukan Israel yang menggunakan tank dan drone. Serangan itu dilaporkan mengarah kepada ribuan warga sipil yang tengah berkumpul di dekat pusat distribusi bantuan yang didukung oleh Amerika Serikat dan Israel. Bassal mengatakan bahwa tim penyelamat telah mengevakuasi sedikitnya 31 jenazah dan sekitar 200 korban luka akibat tembakan tank dan drone Israel. Insiden ini terjadi ketika ribuan warga sipil berusaha untuk mendapatkan bantuan makanan dari pusat bantuan kemanusiaan.

Belum ada tanggapan resmi dari pihak militer Israel terkait laporan ini. Keterbatasan akses media dan sulitnya verifikasi lapangan di Jalur Gaza membuat informasi mengenai insiden ini sulit untuk dikonfirmasi secara independen. Namun, laporan dari badan pertahanan sipil Gaza memberikan gambaran yang mengerikan tentang situasi di lapangan.

Menurut Bassal, ribuan warga Palestina telah berkumpul sejak dini hari, sekitar pukul 02.00 waktu setempat, dengan harapan mendapatkan bantuan di pusat distribusi yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF). Namun, sebelum mencapai pusat distribusi, mereka dihadang oleh tembakan dari tank dan drone Israel. Bassal menggambarkan bahwa tank-tank Israel melepaskan tembakan beberapa kali, kemudian sekitar pukul 05.30 waktu setempat, intensitas tembakan meningkat, disertai dengan tembakan besar-besaran dari drone yang menargetkan warga sipil.

Sejak GHF mulai mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza pada akhir Mei, telah terjadi serangkaian insiden penembakan mematikan. GHF mengklaim telah menyalurkan jutaan paket makanan di Jalur Gaza dan menegaskan bahwa tidak ada insiden di lokasi distribusi bantuan mereka yang diklaim aman.

Metode distribusi bantuan yang dilakukan GHF ini berbeda dengan pendekatan yang selama ini dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB menolak untuk bekerja sama dengan GHF dan mempertanyakan netralitas kelompok tersebut. PBB juga menuduh model distribusi GHF sama saja dengan memiliterisasi bantuan kemanusiaan dan mendorong pengungsian paksa.