Laba Ditahan Jadi Prioritas, Siloam International Hospitals Tunda Pembagian Dividen

Keputusan untuk tidak membagikan dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2024 telah diambil oleh PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). Hal ini terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang memberikan lampu hijau bagi perusahaan untuk mengalokasikan seluruh laba bersih tahun 2024 sebagai laba ditahan.

Menurut Presiden Direktur Siloam, David Utama, langkah ini diambil sebagai strategi perusahaan untuk memperkuat posisi keuangan internal. Dalam keterangan resminya, David menyatakan bahwa tidak akan ada pembagian dividen untuk tahun buku ini, mengindikasikan fokus perusahaan pada reinvestasi dan pertumbuhan jangka panjang.

Siloam mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada tahun 2024, dengan pendapatan mencapai Rp 12,2 triliun. EBITDA dasar perusahaan tercatat sebesar Rp 2,76 triliun, dan laba bersih mencapai Rp 950 miliar. David menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan signifikan dalam jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap, efisiensi operasional, serta komitmen berkelanjutan terhadap kualitas perawatan pasien.

Di bawah strategi Siloam 5.0, perusahaan telah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan selama lima tahun terakhir. Pendapatan meningkat sebesar 72 persen, sementara EBITDA melonjak sebesar 177 persen. David menekankan bahwa kinerja keuangan yang kuat ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang disediakan oleh Siloam.

Dari sisi operasional, Siloam terus memperluas kapasitasnya dengan meningkatkan jumlah tempat tidur yang tersedia menjadi 7.932. Perusahaan juga mencatat peningkatan volume pasien yang signifikan, dengan lebih dari 4 juta kunjungan rawat jalan, 300.000 pasien rawat inap, dan lebih dari 100.000 tindakan operasi yang dilakukan sepanjang tahun.

Siloam memiliki rencana ambisius untuk membuka empat rumah sakit baru pada tahun 2025 dan empat lagi pada tahun 2026. Ini adalah bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas jangkauan dan menyediakan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

David Utama menyampaikan visi Siloam untuk menjadi pusat perawatan medis terkemuka di Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mencari pengobatan di luar negeri. Untuk mencapai tujuan ini, Siloam terus berinvestasi dalam teknologi medis canggih, termasuk Da Vinci Xi, sistem bedah robotik pertama di Indonesia. Teknologi ini memungkinkan prosedur bedah dengan sayatan minimal, gerakan yang lebih presisi, dan pemulihan yang lebih cepat bagi pasien.

Peningkatan Layanan dan Investasi Teknologi

Siloam Hospitals terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauannya. Keputusan untuk menahan laba bersih dan tidak membagikan dividen adalah langkah strategis untuk mendukung investasi dalam teknologi medis canggih dan ekspansi jaringan rumah sakit. Dengan adanya teknologi seperti Da Vinci Xi, Siloam berharap dapat memberikan perawatan yang lebih baik dan efisien kepada pasien, serta mengurangi kebutuhan masyarakat untuk berobat ke luar negeri.

Selain itu, rencana pembukaan delapan rumah sakit baru dalam dua tahun mendatang menunjukkan komitmen Siloam untuk memperluas akses layanan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi penyedia layanan kesehatan terdepan dan terpercaya di tanah air.

Strategi Pertumbuhan dan Kepercayaan Masyarakat

Strategi Siloam 5.0 telah terbukti berhasil meningkatkan kinerja keuangan perusahaan secara signifikan dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan pendapatan dan EBITDA yang pesat menunjukkan bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuannya. Kepercayaan masyarakat terhadap layanan Siloam juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan perusahaan.

Dengan terus berfokus pada efisiensi operasional, kualitas perawatan pasien, dan investasi dalam teknologi, Siloam Hospitals optimis dapat terus memberikan kontribusi positif bagi sektor kesehatan di Indonesia. Keputusan untuk menahan laba dan tidak membagikan dividen adalah langkah yang diambil untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham.