Tragedi Kebayoran Lama: Bocah 7 Tahun Ditemukan dengan Luka Lebam, Diduga Korban Kekerasan Orang Tua

Penemuan Tragis di Pasar Kebayoran Lama

Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun, yang diidentifikasi sebagai MK, ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penemuan ini menggemparkan warga sekitar dan memicu penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian. Budiono, seorang petugas keamanan pasar yang menjadi saksi kunci, memberikan kesaksian yang mengungkap dugaan kuat bahwa anak tersebut sengaja ditinggalkan oleh orang tuanya.

Menurut Budiono, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, ia melihat seorang pria dengan ciri-ciri tinggi badan tegap, mengenakan kemeja putih dan masker, berada di area pasar. Gelagat pria tersebut mencurigakan, seolah-olah sedang meletakkan sesuatu di lantai yang beralaskan kardus. Kecurigaan Budiono semakin menguat ketika pada pukul 05.00 WIB, seorang anak kecil ditemukan terbaring lemah di tempat yang sama.

"Awalnya saya kira anak itu hanya numpang tidur. Tapi, setelah ditunggu beberapa lama, tidak ada seorang pun yang datang menjemput. Saya jadi berpikir, mungkin anak ini sengaja dibuang atau ditinggalkan," ujar Budiono kepada awak media.

Kondisi Memprihatinkan Korban

Kondisi MK saat ditemukan sangat memprihatinkan. Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu, mengungkapkan bahwa korban mengalami kekurangan gizi yang parah dan menderita sejumlah luka di tubuhnya.

"Kondisi anak ini sangat memprihatinkan. Tubuhnya sangat kecil, diduga kekurangan gizi. Selain itu, terdapat luka lebam di wajah dan luka bakar di beberapa bagian tubuhnya," jelas AKP Citra.

Lebih lanjut, AKP Citra menambahkan bahwa terdapat luka pada bagian lengan korban yang mengakibatkan tulang lengannya menonjol. Pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab pasti luka-luka tersebut.

Pencarian Orang Tua Korban

Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan upaya intensif untuk mencari orang tua MK, yang diduga telah melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya. Berdasarkan pengakuan korban, ia kerap mengalami penyiksaan oleh ayahnya di Surabaya, Jawa Timur.

"Kami akan melakukan segala upaya untuk menemukan orang tua anak ini. Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian di Surabaya untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai keluarga korban," tegas AKP Citra.

Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan masyarakat luas. Upaya perlindungan dan pemulihan kondisi psikologis MK menjadi prioritas utama. Diharapkan, kasus ini dapat segera terungkap dan pelaku kekerasan dapat segera ditangkap dan diproses hukum.