Menperin Soroti Tantangan Ormas, Apresiasi Investasi Daimler di Tengah Iklim Investasi yang Dinamis

markdown Industri manufaktur Indonesia, khususnya sektor otomotif, terus menghadapi tantangan kompleks. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita baru-baru ini menyoroti isu aksi organisasi masyarakat (ormas) yang berpotensi mengganggu iklim investasi. Pernyataan ini muncul di tengah apresiasi terhadap Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) atas peresmian pabrik baru mereka di Cikarang, Jawa Barat.

Menperin Agus Gumiwang menyampaikan apresiasinya terhadap Daimler atas komitmen mereka untuk berinvestasi di Indonesia, bahkan di tengah isu gangguan ormas yang belakangan mencuat. Ia mencontohkan bagaimana Daimler secara proaktif menjalin hubungan baik dengan komunitas lokal di sekitar pabrik. Pendekatan ini, menurutnya, menjadi kunci keberhasilan Daimler dalam mendapatkan dukungan dan penerimaan dari masyarakat. Daimler dinilai berhasil menciptakan rasa kepemilikan di mata komunitas melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berkelanjutan. Langkah ini dinilai strategis dalam memitigasi potensi konflik dan memastikan kelancaran operasional pabrik.

"Ini merupakan contoh yang baik yang dilakukan oleh Daimler," ujar Agus Gumiwang dalam acara peresmian pabrik DCVMI. "Kami cek, bahwa ada perhatian khusus dari Daimler kepada komunitas lokal sini, melakukan pendekatan, memberikan berbagai macam program CSR misalnya, sehingga bahkan sebelum mereka membangun pabrik ini mereka sudah diterima oleh komunitas sekitar ini." Pabrik baru DCVMI di Cikarang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi kendaraan komersial di Indonesia, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

Lebih lanjut, Menperin menekankan pentingnya menjaga iklim investasi yang kondusif di Indonesia. Ia mengakui bahwa isu aksi ormas menjadi perhatian pemerintah dan terus diupayakan solusinya. Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan kepastian hukum dan keamanan bagi para investor, sehingga mereka dapat beroperasi dengan tenang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.

Keberadaan pabrik Daimler di Cikarang, menurut Menperin, merupakan bukti nyata bahwa Indonesia masih menjadi tujuan investasi yang menarik bagi perusahaan multinasional. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi pasar Indonesia yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan daya saing industri nasional dan menarik investasi asing langsung (FDI) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Investasi di sektor otomotif, khususnya kendaraan komersial, memiliki peran strategis dalam mendukung sektor logistik dan transportasi. Peningkatan produksi kendaraan komersial diharapkan dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok dan mendukung pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya. Selain itu, investasi di sektor otomotif juga mendorong pengembangan teknologi dan inovasi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Adapun hal yang dilakukan Daimler dapat menjadi contoh baik bagi investor lain, yakni merangkul komunitas lokal dan berkontribusi dalam pembangunan daerah. Dengan demikian, investasi yang masuk tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan bagi masyarakat sekitar.

Berikut beberapa hal yang dapat dipelajari:

  • Komunikasi yang efektif: Membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat lokal sangat penting untuk mendapatkan dukungan dan penerimaan.
  • Program CSR yang berkelanjutan: Program CSR yang terarah dan berkelanjutan dapat membantu menciptakan rasa kepemilikan di mata masyarakat.
  • Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan: Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku merupakan kewajiban bagi setiap investor.
  • Transparansi dan akuntabilitas: Bersikap transparan dan akuntabel dalam setiap kegiatan operasional dapat membangun kepercayaan masyarakat.

Dengan menjaga iklim investasi yang kondusif dan menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab, Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.