Yadnya Kasada: Suku Tengger Menggelar Ritual Syukur di Kawah Bromo
Upacara Yadnya Kasada, sebuah ritual kuno yang sarat makna, kembali digelar oleh masyarakat Suku Tengger di kawasan Gunung Bromo. Prosesi sakral ini, yang dilaksanakan di tengah kaldera gunung berapi yang megah, merupakan ungkapan rasa syukur mendalam kepada Sang Hyang Widhi Wasa atas segala berkat dan anugerah yang telah dilimpahkan. Selain itu, Yadnya Kasada juga menjadi momentum penting untuk menghormati para leluhur yang telah mewariskan nilai-nilai luhur dan tradisi yang terus dijaga hingga saat ini.
Pelaksanaan Yadnya Kasada melibatkan serangkaian kegiatan yang kompleks dan penuh simbolisme. Masyarakat Tengger dari berbagai penjuru desa berbondong-bondong menuju kawah Bromo dengan membawa sesaji berupa hasil bumi, ternak, dan berbagai persembahan lainnya. Sesampainya di bibir kawah, para tokoh adat memimpin doa dan mantra-mantra suci, memohon keselamatan, kesejahteraan, dan keberkahan bagi seluruh masyarakat. Kemudian, sesaji tersebut dilemparkan ke dalam kawah sebagai wujud persembahan kepada Sang Hyang Widhi Wasa dan para leluhur. Ritual ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga merupakan manifestasi dari ikatan spiritual yang kuat antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Yadnya Kasada memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Suku Tengger. Lebih dari sekadar tradisi, upacara ini menjadi identitas dan perekat sosial yang memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan. Melalui Yadnya Kasada, nilai-nilai gotong royong, toleransi, dan penghormatan terhadap alam senantiasa dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus. Selain itu, ritual ini juga menjadi daya tarik wisata yang unik, menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara untuk menyaksikan langsung kekayaan budaya Indonesia yang begitu beragam.