Tragis, Pedagang Bak Kut Teh di Singapura Meninggal Dunia Akibat Kerja Terlalu Keras
Kisah pilu datang dari seorang pedagang bak kut teh di Singapura, Hong Rong Sheng (65), yang meninggal dunia diduga akibat kelelahan setelah bekerja tanpa henti selama 18 jam sehari. Peristiwa tragis ini menyoroti tekanan ekonomi yang dihadapi banyak pelaku usaha kecil, terutama pasca pandemi Covid-19.
Usaha bak kut teh milik Rong Sheng, Xin Ming Road Bak Kut Teh, telah menjadi bagian dari Kola Food Centre di Ming Road sejak tahun 1990-an. Bersama istrinya, Cai Ju Hua (66), mereka membangun bisnis ini dari nol setelah sebelumnya bekerja bersama saudara mereka. Namun, pandemi membawa dampak besar, meninggalkan mereka dengan utang mencapai 100.000 SGD (sekitar Rp 1,2 miliar). Utang inilah yang memicu Rong Sheng untuk bekerja lebih keras dari biasanya.
Menurut penuturan Cai Ju Hua, suaminya meninggal dunia pada 10 Januari 2025 lalu. Beberapa minggu sebelum kematiannya, Rong Sheng menderita pilek, tetapi tetap memaksakan diri untuk bekerja. Empat hari sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia tidak mampu lagi berjualan dan terpaksa beristirahat.
"Saat itu, saya khawatir tentang kesehatannya. Tetapi dia mengatakan kalau bisa hidup beberapa tahun lagi," ungkap Ju Hua dengan nada sedih. Sehari sebelum meninggal, Rong Sheng mengalami sesak napas dan segera dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan setelah lima jam mendapatkan perawatan intensif.
Kini, Cai Ju Hua harus berjuang sendirian untuk melanjutkan usaha bak kut teh mereka. Beban utang yang besar, ditambah dengan biaya sewa kedai, semakin memperberat keadaannya.
"Suami saya bekerja tanpa lelah untuk membayar utang. Sebelum pandemi, kios akan ditutup selama satu atau dua hari setiap bulan. Setelah pandemi, kami hanya beristirahat selama empat hari selama Tahun Baru Imlek. Dia meninggalkan rumah pada jam 5 pagi setiap hari dan tidak kembali sampai jam 11 malam," jelas Ju Hua, menggambarkan betapa kerasnya suaminya berjuang.
Sebelumnya, Rong Sheng tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Dokter yang menangani pun menduga bahwa penyebab kematiannya adalah kelelahan ekstrem akibat jam kerja yang sangat panjang.
Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi Cai Ju Hua saat ini:
- Membayar hutang sebesar 100.000 SGD.
- Mengelola bisnis bak kut teh sendirian.
- Memenuhi biaya sewa kedai yang terus berjalan.
Kisah Rong Sheng menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan dan keseimbangan antara pekerjaan dan istirahat, serta dampak berat yang dapat ditimbulkan oleh tekanan ekonomi pada individu dan keluarga.