Banyumas Raih Hibah Ratusan Ribu Dolar AS dari UNCDF Atas Keberhasilan Pengelolaan Sampah
Pemerintah Kabupaten Banyumas mendapatkan apresiasi dari United Nations Capital Development Fund (UNCDF), sebuah lembaga keuangan pembangunan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), berupa hibah senilai 150.000 Dolar AS. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Banyumas dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Dana hibah tersebut rencananya akan disalurkan melalui dua entitas utama, yaitu PT Greenprosa Adikara Nusa (Greenprosa) selaku mitra UNCDF, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Banyumas Investama Jaya (BIJ). BIJ akan menerima alokasi dana sebesar 120.000 Dolar AS yang akan disalurkan bertahap hingga akhir tahun 2025. Fokus utama pemanfaatan dana ini adalah peningkatan kapasitas pengolahan limbah sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF), sebuah bahan bakar alternatif yang memiliki potensi besar untuk menggantikan batubara dalam industri semen dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Direktur BIJ, Andharu Haryo Nugroho, menyampaikan bahwa target yang ditetapkan oleh UNCDF adalah peningkatan produksi RDF hingga 56 ton per hari. Peningkatan ini signifikan mengingat sebelumnya produksi hanya mencapai 8 ton per hari. Langkah ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam mengatasi permasalahan sampah secara efektif dan efisien. BIJ berperan sentral dalam mengelola dana hibah dan merealisasikan target produksi RDF yang ditetapkan.
Sementara itu, Direktur Greenprosa, Arky Gilang Wahab, menjelaskan bahwa alokasi dana sebesar 30.000 Dolar AS akan disalurkan kepada kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang aktif dalam pengelolaan sampah di tingkat lokal. Dukungan ini bertujuan untuk memperkuat peran serta masyarakat dalam siklus pengelolaan sampah, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui kegiatan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Agus Supriyanto, perwakilan dari Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup, menekankan bahwa konsistensi Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam pengelolaan sampah sejak tahun 2018 menjadi faktor kunci yang menarik perhatian lembaga-lembaga internasional, termasuk UNCDF. Keberhasilan Banyumas ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan model bagi daerah lain di Indonesia dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah secara nasional. UNCDF melihat komitmen Banyumas terhadap pengelolaan sampah sebagai contoh yang baik dibandingkan dengan wilayah lain, sehingga mereka memilih Banyumas sebagai lokasi implementasi program.
Keberhasilan Banyumas meraih hibah dari UNCDF ini merupakan bukti nyata bahwa pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga membuka peluang untuk mendapatkan dukungan internasional. Pemerintah Kabupaten Banyumas diharapkan dapat memanfaatkan dana hibah ini secara optimal untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Diharapkan dengan hibah ini, masalah sampah di Banyumas dapat teratasi dengan baik.