Penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 Hijriah memasuki fase akhir, dengan dimulainya proses pemulangan jemaah haji Indonesia ke tanah air. Proses pemulangan ini akan dilaksanakan dalam dua gelombang, dimulai pada Rabu, 11 Juni 2025 dan berakhir pada 12 Juli 2025.

Abdul Basir, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, menjelaskan bahwa pemulangan gelombang pertama akan berlangsung dari 11 Juni hingga 25 Juni 2025. Pada periode ini, sebagian besar jemaah akan diterbangkan kembali melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah. Namun, karena keterbatasan slot penerbangan, delapan kelompok terbang (kloter) dari gelombang pertama akan diberangkatkan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah.

"Total terdapat 266 kloter yang akan dipulangkan pada gelombang pertama ini," ujar Abdul Basir. "Terdiri dari 258 kloter yang akan terbang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan delapan kloter melalui Bandara AMAA Madinah."

Gelombang kedua pemulangan akan dimulai pada 26 Juni dan berakhir pada 12 Juli 2025. Berbeda dengan gelombang pertama, seluruh jemaah pada gelombang kedua akan diberangkatkan dari Bandara Madinah.

"Fase pemulangan akan berlangsung hingga 12 Juli 2025. Kloter terakhir akan diberangkatkan dari Bandara Madinah," tegas Abdul Basir.

Menjelang kepulangan, Abdul Basir mengingatkan jemaah haji untuk memperhatikan beberapa hal penting terkait dokumen dan barang bawaan.

• Dokumen Perjalanan: Paspor dan boarding pass akan dibagikan oleh pihak maskapai kepada jemaah setelah tiba di bandara.
• Barang Bawaan: Koper besar jemaah haji telah dikirimkan sehari sebelum jadwal kepulangan. Untuk tas kabin dan tas paspor, jemaah diimbau untuk mematuhi aturan penerbangan yang berlaku. Setiap jemaah hanya diperbolehkan membawa satu tas kabin dengan berat maksimal 7 kg dan satu tas paspor.

Dengan persiapan yang matang dan kepatuhan terhadap aturan yang ditetapkan, diharapkan proses pemulangan jemaah haji Indonesia dapat berjalan lancar dan aman hingga seluruh jemaah tiba kembali di tanah air.