Rote Ndao Akan Jadi Pusat Industri Garam Nasional: Investor Asing dan Lokal Bersaing
Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan segera menjadi pusat perhatian industri garam nasional. Pemerintah berencana membangun Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di wilayah ini, dan inisiatif ini telah menarik minat besar dari para investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Menurut Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose, setidaknya ada tiga hingga empat investor yang telah menyatakan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam proyek ambisius ini. Ketertarikan ini didorong oleh rencana pemerintah untuk menghentikan impor garam industri pada tahun 2028, sebuah langkah strategis untuk mencapai swasembada garam pada akhir tahun 2027. Kebijakan ini akan mendorong perusahaan manufaktur untuk membangun fasilitas pengolahan garam mereka sendiri di Indonesia, sehingga menciptakan permintaan yang signifikan.
K-SIGN akan berdiri di atas lahan seluas lebih dari 10.000 hektar dan dibagi menjadi 10 zona yang berbeda. Pemerintah akan bertanggung jawab untuk menyiapkan lahan, membangun Zona 1, dan menyediakan infrastruktur dasar di seluruh kawasan. Dana sekitar Rp 750 miliar telah dialokasikan untuk fase awal ini.
Zona 2 hingga Zona 10 akan dikembangkan oleh investor swasta. Pemerintah akan menyediakan lahan yang siap digunakan, sementara investor akan memiliki fleksibilitas untuk menentukan metode produksi dan fasilitas tambahan yang ingin mereka bangun.
Direktur Jenderal Pengelola Kelautan KKP, A. Koswara, menekankan bahwa proyek ini bukan hanya tentang produksi garam, tetapi juga tentang peningkatan kesejahteraan masyarakat. K-SIGN diharapkan dapat meningkatkan produktivitas garam menjadi 200 ton per hektar per siklus, dengan kualitas NaCl di atas 97 persen. Selain itu, proyek ini diperkirakan akan menciptakan 26.000 lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat hingga minimal 2,5 kali Upah Minimum Regional (UMR).
Berikut adalah poin-poin penting mengenai proyek K-SIGN di Rote Ndao:
- Lokasi: Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Luas Lahan: Lebih dari 10.000 hektar
- Jumlah Zona: 10 Zona
- Investasi Pemerintah (Zona 1 & Infrastruktur): Rp 750 Miliar
- Target Produktivitas: 200 ton per hektar per siklus (NaCl > 97%)
- Penciptaan Lapangan Kerja: 26.000 lapangan kerja
- Target Pendapatan Masyarakat: Minimal 2,5 kali UMR
Proyek K-SIGN ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal dan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Rote Ndao.