Pemerintah terus mematangkan persiapan peluncuran program Sekolah Rakyat yang direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan Juli 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya kelompok rentan.

Menteri Sosial, menekankan komitmen pemerintah dalam memastikan program ini berjalan sesuai rencana. Proses rekrutmen tenaga pengajar telah memasuki tahap akhir, dengan harapan dapat diselesaikan pada 23-24 Juni 2025. Program Sekolah Rakyat akan melibatkan lebih dari 4.000 orang, termasuk:

• 1.554 guru
• 53 kepala sekolah
• Tenaga kependidikan lainnya (kepala asrama, pamong, dll.)

Dari jumlah tersebut, 600 guru akan difokuskan pada pendidikan agama, mencakup Islam, Kristen, dan agama lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pendidikan yang komprehensif dan inklusif, mencakup aspek spiritual dan moral.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat menjelaskan bahwa program ini akan hadir di 100 lokasi berbeda di seluruh Indonesia. Proses penerimaan siswa telah mencapai 85% dari target yang ditetapkan. Untuk memastikan kelancaran operasional di berbagai daerah, Kementerian Sosial telah menyiapkan sistem koordinasi wilayah dengan penanggung jawab dan koordinator regional.

Selain itu, sistem pengawasan akan diperkuat melalui platform digital, yaitu Learning Management System (LMS). Dengan LMS, pemantauan data siswa, mata pelajaran, kehadiran guru, dan materi yang diajarkan dapat dilakukan secara real-time. Sistem ini akan memberikan kemudahan bagi para pengambil keputusan dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program secara keseluruhan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi fokus utama dalam pengelolaan Sekolah Rakyat.

Pemerintah berencana meluncurkan Sekolah Rakyat secara resmi dalam sebuah acara khusus pada pertengahan Juli. Acara ini akan menjadi simbol komitmen negara dalam memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang membutuhkan akses pendidikan yang berkualitas.