Eksplorasi Surabaya Religi: Perjalanan Spiritual Sepanjang Hari di Bulan Ramadan
Eksplorasi Surabaya Religi: Perjalanan Spiritual Sepanjang Hari di Bulan Ramadan
Surabaya, kota pahlawan, tak hanya kaya akan sejarah perjuangan, namun juga menyimpan kekayaan spiritual yang mendalam. Di bulan Ramadan, nuansa religius semakin terasa kental, menjadikan kota ini destinasi ideal bagi perjalanan wisata religi yang sarat makna. Berikut ini adalah rencana perjalanan satu hari yang dirancang untuk merasakan keindahan dan kedamaian Surabaya dari perspektif spiritual, memadukan kunjungan ke masjid-masjid bersejarah, makam para tokoh penyebar Islam, dan bahkan sekilas mengintip kehidupan di kampung santri.
Rute Perjalanan Spiritual di Surabaya:
Pagi (07.00 - 11.00 WIB): Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya - Sebuah Simbol Keagungan Islam
Awali perjalanan Anda dengan mengunjungi Masjid Nasional Al-Akbar, masjid megah yang merupakan ikon kebanggaan Surabaya. Arsitektur modernnya yang mengagumkan, dengan kubah biru menawan dan menara setinggi 99 meter, menawarkan panorama kota yang spektakuler dari ketinggian. Shalat Dhuha di masjid ini akan menjadi permulaan yang penuh berkah, diikuti dengan penjelajahan interior masjid yang kaya detail dan keindahan artistik. Rasakan kedamaian dan ketenangan sembari mengagumi karya arsitektur yang luar biasa ini.
Siang (11.00 - 15.00 WIB): Jejak Sejarah dan Perdamaian: Masjid Muhammad Cheng Hoo & Makam Sunan Bungkul
Lanjutkan perjalanan Anda ke Masjid Muhammad Cheng Hoo, sebuah perpaduan unik antara arsitektur Tionghoa dan Islam. Masjid ini dibangun untuk mengenang Laksamana Cheng Ho, sosok penting dalam penyebaran Islam di Nusantara, menjadi simbol harmoni antarumat beragama. Setelah menikmati suasana damai di masjid ini, beranjaklah menuju Makam Sunan Bungkul, yang terletak di sekitar Taman Bungkul. Makam ini menyimpan sejarah penting, sebagai peristirahatan terakhir tokoh penyebar agama Islam di masa akhir Kerajaan Majapahit. Arsitektur makam yang memadukan unsur Hindu-Jawa memberikan nuansa historis yang mendalam.
Sore (15.00 - 18.00 WIB): Pusat Spiritual Surabaya: Masjid & Makam Sunan Ampel
Menjelang sore, kunjungi kompleks Masjid Sunan Ampel, salah satu masjid tertua di Surabaya yang didirikan oleh Sunan Ampel pada tahun 1421. Arsitektur Timur Tengah yang megah akan menyambut Anda, dengan pilar-pilar tinggi yang menjulang. Kawasan ini merupakan pusat wisata religi yang ramai, terutama selama bulan Ramadan. Tak jauh dari masjid, terdapat Makam Sunan Ampel, tempat peristirahatan terakhir salah satu Wali Songo yang sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam di Jawa. Suasana spiritual yang kental terasa di sini, apalagi menjelang waktu berbuka puasa. Nikmati suasana ramai dan berbaurnya pedagang yang menjajakan takjil dan makanan khas Timur Tengah, menambah semarak suasana.
Menjelang Magrib (18.00 - 19.00 WIB): Menjelajahi Kampung Santri Ndresmo
Sebelum berbuka puasa, sempatkanlah berkunjung ke Kampung Santri Ndresmo di Sidosermo. Rasakan kehidupan religius yang masih kental di kampung ini, yang dikenal dengan banyaknya pondok pesantren dan aktivitas keagamaan. Nama Ndresmo sendiri berasal dari kata “nderes” (mengaji) dan “mo” (lima), merefleksikan tradisi mengaji yang kuat di kampung ini. Inilah kesempatan untuk menyaksikan langsung kehidupan santri dan merasakan keunikan tradisi Islam di Surabaya.
Malam (19.00 - 20.00 WIB): Keharmonisan Beragama: Klenteng Hok An Kiong & Klenteng Boen Bio
Sebagai penutup perjalanan, kunjungi Klenteng Hok An Kiong dan Klenteng Boen Bio, dua klenteng yang menjadi simbol keberagaman agama dan budaya di Surabaya. Klenteng-klenteng ini menjadi bukti nyata kehidupan beragama yang harmonis, di mana umat Konghucu menjalankan ibadah mereka dengan tenang dan damai. Kunjungan ke klenteng ini menjadi refleksi indah tentang keberagaman yang hidup berdampingan dalam kota Surabaya.