Luapan Sungai Didingga Sebabkan Banjir Bandang Terjang Permukiman Adat Terpencil di Gorontalo Utara
Banjir bandang melanda permukiman Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Desa Didingga, Kecamatan Biau, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo pada Rabu (11/6/2025). Bencana ini dipicu oleh luapan Sungai Didingga akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari.
Menurut keterangan Kepala Desa Didingga, Sarcito Potale, banjir mulai merendam permukiman KAT sekitar pukul 18.10 WITA. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan debit air sungai melampaui kapasitas normal, sehingga meluber dan membanjiri kawasan sekitarnya. Kondisi ini diperparah dengan jebolnya tanggul Sungai Didingga sepanjang 300 meter.
Banjir bandang ini berdampak signifikan terhadap warga KAT di Desa Didingga. Data sementara mencatat 57 rumah terendam air, mengakibatkan 68 kepala keluarga (KK) atau 245 jiwa terdampak langsung. Arus banjir yang deras bahkan sempat menghanyutkan satu unit sepeda motor milik warga, namun berhasil diselamatkan.
Saat ini, sebagian warga terdampak telah mengungsi ke rumah kerabat di wilayah yang lebih aman. Sementara sebagian lainnya memilih untuk tetap tinggal di rumah masing-masing. Pemerintah desa telah mendirikan posko bantuan di kantor desa untuk memantau situasi dan memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Sarcito Potale mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi banjir bandang susulan, mengingat kondisi tanggul yang jebol. Ia menjelaskan bahwa tanggul tersebut sebenarnya baru saja diperbaiki melalui program pemerintah, namun curah hujan ekstrem kembali menyebabkan kerusakan. Pihaknya berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki tanggul secara permanen guna mencegah bencana serupa di masa mendatang.
Berikut rincian dampak banjir bandang di Desa Didingga:
- Lokasi: Permukiman KAT, Desa Didingga, Kecamatan Biau, Gorontalo Utara
- Waktu: Rabu, 11 Juni 2025, pukul 18.10 WITA
- Penyebab: Luapan Sungai Didingga akibat curah hujan tinggi dan jebolnya tanggul
- Dampak:
- 57 rumah terendam
- 68 KK (245 jiwa) terdampak
- 1 unit sepeda motor hanyut (berhasil diselamatkan)
- Korban: Tidak ada korban jiwa
Pemerintah desa terus berupaya memberikan bantuan dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama saat terjadi hujan deras.