Studi Ungkap Pengaruh Buruk Ganja Kronis terhadap Kesehatan Kardiovaskular
Penggunaan Ganja Jangka Panjang Berpotensi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di UC San Fransisco, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa penggunaan ganja dalam jangka panjang atau kronis dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap fungsi pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal JAMA Cardiology pada akhir Mei 2025.
Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa individu yang secara rutin mengonsumsi ganja, baik melalui metode merokok maupun mengonsumsi makanan yang mengandung zat aktif ganja (THC), menunjukkan penurunan fungsi pembuluh darah yang cukup signifikan dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi ganja. Penurunan fungsi pembuluh darah ini diidentifikasi mencapai sekitar 50 persen.
Detail Penelitian
Studi ini melibatkan 55 orang dewasa sehat yang merupakan pengguna ganja rutin. Para peserta penelitian telah menggunakan ganja setidaknya tiga kali dalam seminggu selama lebih dari satu tahun. Penting untuk dicatat bahwa para peserta tidak menggunakan produk nikotin. Sebagian dari peserta mengonsumsi ganja dengan cara dihisap (merokok), sementara sebagian lainnya mengonsumsi makanan yang mengandung tetrahydrocannabinol (THC), senyawa psikoaktif utama yang terdapat dalam ganja.
Para peneliti mencatat bahwa rata-rata peserta yang mengonsumsi ganja dengan cara dihisap telah melakukannya selama sekitar 10 tahun, sedangkan mereka yang mengonsumsi ganja melalui makanan telah melakukannya selama sekitar 5 tahun.
Dampak pada Kesehatan Jantung
Penurunan fungsi pembuluh darah yang diakibatkan oleh penggunaan ganja kronis dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan kardiovaskular, termasuk:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Serangan jantung
- Masalah kardiovaskular lainnya
Perbedaan Efek Antara Ganja yang Dihisap dan Dikonsumsi
Studi ini juga menyoroti perbedaan efek antara ganja yang dihisap dan ganja yang dikonsumsi terhadap kesehatan pembuluh darah. Para peneliti menemukan bahwa merokok ganja dapat menyebabkan perubahan dalam serum darah yang berpotensi berbahaya bagi sel endotel, yaitu sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Namun, perubahan ini tidak ditemukan pada peserta yang mengonsumsi makanan yang mengandung THC.
Para peneliti berhipotesis bahwa THC dapat merusak pembuluh darah melalui mekanisme yang berbeda dari perubahan serum darah yang disebabkan oleh merokok ganja. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme bagaimana THC mempengaruhi kesehatan kardiovaskular.
Penulis studi, Leila Mohammadi dan Matthew L. Springer, menyimpulkan bahwa merokok ganja dan mengonsumsi THC memiliki dampak yang berbeda pada fungsi pembuluh darah.