Inovasi Desa Bringinan: Gembok Cinta untuk Pertahankan Keutuhan Keluarga Pekerja Migran
Di tengah arus globalisasi dan mobilitas penduduk yang semakin tinggi, Desa Bringinan di Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengambil langkah inovatif untuk mengatasi permasalahan sosial yang kerap menghantui keluarga pekerja migran Indonesia (PMI). Pemerintah desa setempat meluncurkan program unik bernama "Gembok Katresnan" atau Gembok Cinta, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menekan angka perceraian yang dipicu oleh dampak pekerjaan di luar negeri.
Kepala Desa Bringinan, Barno, menjelaskan bahwa ide ini muncul sebagai respons terhadap tingginya kasus perceraian di kalangan warganya. Dari pengalamannya sejak tahun 2013, tercatat 13 pasangan bercerai, di mana 9 di antaranya adalah pasangan PMI. Faktor ekonomi menjadi pendorong utama warga Bringinan untuk mencari nafkah di negeri orang, dengan sekitar 75% penduduknya memilih bekerja di luar negeri.
Program Gembok Katresnan ini dirancang untuk mengingatkan para pekerja migran akan janji dan komitmen pernikahan mereka. Sebelum keberangkatan, calon PMI akan diwawancarai oleh perangkat desa mengenai tujuan bekerja di luar negeri dan pentingnya menjaga keutuhan keluarga. Sebagai simbol pengikat janji, pasangan suami istri akan memasang gembok cinta di bingkai berbentuk daun waru yang dipajang di balai desa.
Gembok tersebut menjadi pengingat visual akan janji kesetiaan dan komitmen untuk saling menjaga cinta, meski terpisah jarak dan waktu. Diharapkan, dengan adanya simbol ini, para pekerja migran akan senantiasa ingat akan tujuan awal mereka bekerja di luar negeri, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, bukan justru menjadi pemicu keretakan rumah tangga.
Siti Aminah, salah seorang warga Desa Bringinan yang akan segera berangkat menjadi PMI, mengungkapkan bahwa momen pemasangan gembok cinta akan selalu ia ingat. Ia merasa bahwa komitmen yang diucapkan di hadapan perangkat desa dan disimbolkan dengan gembok tersebut akan menjadi penguat dirinya selama bekerja di negeri orang.
Suaminya, Toni, juga merasakan hal yang sama. Ia berharap, dengan adanya Gembok Katresnan, istrinya akan selalu ingat akan janji kepada keluarga dan Tuhan, bahwa tujuan bekerja di luar negeri adalah untuk mencari rezeki yang halal dan membawa manfaat bagi keluarga.
Program Gembok Katresnan ini merupakan salah satu upaya kreatif pemerintah desa dalam mengatasi permasalahan sosial yang kompleks. Meskipun terkesan sederhana, inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keutuhan keluarga pekerja migran di Desa Bringinan.
Sejak diluncurkan pada tahun 2023, sudah ada delapan gembok yang terpasang, inisiatif ini diharapkan mampu menekan angka perceraian di desa tersebut, dengan menciptakan kesadaran dan komitmen yang lebih kuat di antara pasangan suami istri yang terpisah jarak.