Sengketa Komunikasi di Balik Krisis Los Angeles: Trump dan Newsom Saling Bantah
Perseteruan antara Presiden Donald Trump dan Gubernur California Gavin Newsom memanas di tengah kerusuhan yang melanda Los Angeles. Perbedaan pendapat tajam mengenai komunikasi di antara keduanya menjadi sorotan, menambah lapisan kompleksitas pada upaya penanganan krisis.
Trump bersikeras bahwa ia telah menghubungi Newsom untuk membahas situasi di Los Angeles, yang dilanda kerusuhan akibat operasi penegakan imigrasi. Ia mengklaim percakapan selama 16 menit terjadi pada Sabtu dini hari, di mana ia mendesak Newsom untuk segera mengambil tindakan tegas. Trump bahkan menunjukkan tangkapan layar panggilan sebagai bukti.
Namun, klaim Trump dibantah mentah-mentah oleh Newsom. Gubernur California itu menyatakan tidak menerima panggilan atau pesan suara apapun dari presiden. Melalui platform X, Newsom menyindir, "Warga AS patut cemas jika ada Presiden yang mengerahkan Marinir ke jalanan tapi tidak tahu pasti siapa yang sedang dia hubungi." Tim komunikasi Newsom menambahkan bahwa satu-satunya kontak terakhir antara keduanya terjadi tiga hari sebelum kerusuhan, saat Newsom menelepon Trump.
Perseteruan ini tidak hanya terjadi antara kedua pemimpin. Direktur Komunikasi Gedung Putih, Steven Cheung, melontarkan kritik pedas kepada Newsom, menuduhnya lebih memilih membela perusuh daripada melindungi warga. Juru bicara Newsom, Izzy Gardon, juga menegaskan tidak ada catatan komunikasi dari Trump dalam waktu yang disebutkan.
Kerusuhan di Los Angeles dipicu oleh operasi penegakan imigrasi federal yang menahan sejumlah imigran ilegal. Aksi unjuk rasa awalnya damai, namun kemudian berubah menjadi bentrokan dan serangan terhadap petugas federal. Menanggapi situasi tersebut, Trump memerintahkan pengerahan Garda Nasional dan Marinir ke kota tersebut. Langkah ini menuai kritik dari Newsom, yang menilai pengerahan pasukan federal berlebihan dan melanggar otoritas negara bagian.
Trump membela keputusannya dengan mengatakan bahwa intervensi militer telah mencegah bencana yang lebih besar. Ia menegaskan bahwa jika ia tidak mengirim pasukan ke Los Angeles, kota itu mungkin sudah habis terbakar. Perseteruan antara Trump dan Newsom mencerminkan polarisasi politik yang mendalam di Amerika Serikat, terutama dalam isu-isu seperti imigrasi dan peran pemerintah federal dalam penanganan krisis lokal. Sementara kedua pemimpin saling menyalahkan, warga Los Angeles dan para imigran yang terdampak kerusuhan menunggu solusi yang konstruktif dan efektif.