Optimisme Prabowo: Indonesia Berpotensi Bebas dari Kemiskinan Sebelum 2045

Prabowo Optimistis Indonesia Mampu Atasi Kemiskinan Sebelum 2045

Presiden Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengatasi kemiskinan secara signifikan sebelum tahun 2045. Keyakinan ini didasarkan pada proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menjanjikan, serta tekad kuat dari pemerintahannya untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

Dalam sambutannya di acara pembukaan pameran Indo Defence, Indo Marine, dan Indo Aerospace di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Prabowo menyoroti potensi Indonesia untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Ia merujuk pada proyeksi dari berbagai lembaga ekonomi internasional yang memperkirakan Indonesia dapat menduduki peringkat keenam, atau bahkan kelima, sebagai negara dengan ekonomi terbesar pada tahun 2045.

"Saya optimis, setelah mempelajari angka-angka, kita bisa menghilangkan kemiskinan dari Republik Indonesia jauh sebelum 2045. Itu keyakinan saya dan tekad pemerintah," tegas Prabowo.

Prabowo juga menyinggung tentang bagaimana kekayaan alam Indonesia telah dieksploitasi selama masa penjajahan. Ia menyebutkan perkiraan nilai kekayaan yang dinikmati Belanda mencapai 31 triliun dolar AS, yang setara dengan 18 kali lipat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini. Prabowo menekankan, pengelolaan kekayaan yang baik akan membawa Indonesia pada kesejahteraan.

Kepala Negara juga menyoroti peran penting generasi muda dalam memajukan bangsa. Ia menyatakan bahwa teknokrat muda yang saat ini berusia 30 tahun akan memimpin Indonesia dalam 25 tahun mendatang, dan mereka akan menjadi kunci dalam upaya membebaskan Indonesia dari kemiskinan.

Sains dan Teknologi Sebagai Kunci Kemajuan

Sebelumnya, saat meresmikan Kampus Bhineka Tunggal Ika Universitas Pertahanan (Unhan) di Citeureup, Prabowo menekankan pentingnya penguasaan sains dan teknologi bagi kemajuan bangsa. Ia menyatakan bahwa hanya dengan sains dan teknologi, Indonesia dapat menghilangkan kemiskinan dan menjadi negara maju.

Prabowo berharap Unhan dapat menghasilkan kader-kader terbaik di berbagai bidang, tidak hanya di bidang pertahanan. Ia mencontohkan Amerika Serikat yang membangun Military States Academy untuk menciptakan pemimpin-pemimpin bangsa, bukan hanya untuk kebutuhan militer.

"Ini yang saya tangkap dari negara-negara besar. Waktu saya berkunjung ke AS, saya ke berkunjung ke West Point, tujuan dari Military States Academy adalah menciptakan pemimpin-pemimpin untuk The United States of America, bukan untuk tentara, tapi untuk USA,” ujarnya.

Prabowo juga berpesan kepada Rektor Unhan dan jajaran pimpinan untuk tidak takut mengakui kekurangan dan kelemahan, serta untuk menghadapi tantangan dan rintangan dengan berani.

Data Kemiskinan di Indonesia

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Indonesia pada September 2024 mencapai 8,57 persen, atau sekitar 24,06 juta jiwa. BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (Cost of Basic Needs/CBN) untuk mengukur kemiskinan, dengan garis kemiskinan yang didasarkan pada pengeluaran minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan.