Perjuangan Tak Kenal Lelah: Putra Buruh Harian Raih Impian Kuliah di Fakultas Kedokteran UI
Kabar gembira datang dari keluarga sederhana di Bengkulu. Iqbal Rasyid Achmad Faqih, putra seorang buruh harian lepas, berhasil menembus ketatnya persaingan masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Kabar ini disambut dengan haru oleh Agus Hermanto, ayahanda Iqbal, yang tak henti-hentinya mengucap syukur atas pencapaian putranya.
Agus, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian, bersama istrinya, Suhaima, seorang ibu rumah tangga, membesarkan Iqbal dengan segala keterbatasan ekonomi. Namun, keterbatasan tersebut tidak pernah menjadi penghalang bagi Iqbal untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang dokter. Semangat dan ketekunan Iqbal dalam belajar patut diacungi jempol. Sejak duduk di bangku SMP, ia aktif mengikuti berbagai perlombaan, mulai dari cerdas cermat, olimpiade sains, riset ilmiah, hingga lomba hadits. Bahkan, ia pernah mewakili Provinsi Bengkulu dalam Kompetisi Sains Nasional (KSN) dan berhasil meraih medali perunggu di bidang IPA.
Prestasi Iqbal terus bersinar ketika ia melanjutkan pendidikan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Berkat beasiswa prestasi yang diraihnya, Iqbal semakin termotivasi untuk mengasah kemampuannya di bidang fisika, riset, dan debat Bahasa Indonesia. Ia kerap menjadi juara lomba tingkat provinsi dan kembali mewakili Bengkulu di ajang nasional, yakni Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di Ternate, Maluku Utara.
Menjelang SNBT, Iqbal mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Sejak kelas 12 semester pertama, ia mulai mencicil materi UTBK, aktif mengikuti tryout, membentuk kelompok belajar, dan mengikuti bimbingan intensif dari madrasah. Di saat teman-temannya menikmati libur sekolah, Iqbal justru menghabiskan waktu di Perpustakaan Daerah Bengkulu untuk belajar dari pagi hingga sore. Malam harinya, ia dan teman-temannya belajar bersama di rumah secara bergantian. Rutinitas ini dijalani hampir setiap hari demi mewujudkan impiannya untuk bisa kuliah di Fakultas Kedokteran UI.
Usaha keras Iqbal akhirnya membuahkan hasil. Meskipun sempat gagal di jalur SNBP, ia tidak menyerah dan terus berjuang hingga akhirnya berhasil lolos SNBT ke Fakultas Kedokteran UI. Iqbal mengungkapkan bahwa kunci kesuksesannya adalah konsistensi dan menjaga semangat belajar. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kondisi mental agar tidak burnout dan mencari lingkungan belajar yang nyaman serta terus melakukan evaluasi diri.
Saat ini, Iqbal sedang berupaya mencari beasiswa untuk meringankan beban biaya kuliah orang tuanya. Ia berharap dapat menjalani kuliah dengan lancar dan membanggakan kedua orang tuanya. Kisah Iqbal ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya bagi mereka yang berasal dari keluarga sederhana, bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan doa, semua impian bisa diraih.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dipelajari dari kisah Iqbal:
- Ketekunan dan kerja keras adalah kunci kesuksesan. Iqbal tidak mudah menyerah meskipun berasal dari keluarga sederhana dan sempat gagal di jalur SNBP.
- Pendidikan adalah jalan untuk mengubah nasib. Iqbal menyadari bahwa pendidikan adalah satu-satunya cara untuk mengangkat derajat keluarganya.
- Dukungan orang tua sangat penting. Agus dan Suhaima selalu memberikan dukungan моральную kepada Iqbal meskipun mereka memiliki keterbatasan ekonomi.
- Jangan pernah berhenti belajar dan mengembangkan diri. Iqbal selalu aktif mengikuti berbagai perlombaan dan kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan kemampuannya.
- Jaga kondisi mental dan fisik agar tetap prima. Iqbal menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik agar dapat belajar dengan efektif.