Pernikahan Fifi Lety Purnama: Antara Kebahagiaan, Musibah, dan Kehilangan
Pernikahan Fifi Lety Tjahaja Purnama, adik dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dengan pria bernama DG di Gereja Bled Castle, Slovenia, pada tanggal 25 Mei 2025, menyimpan cerita yang lebih kompleks dari sekadar kebahagiaan. Di balik momen sakral tersebut, terdapat serangkaian peristiwa yang menguji ketegaran Fifi, mulai dari kecelakaan menjelang hari pernikahan hingga duka mendalam atas kehilangan orang terkasih.
Empat hari sebelum upacara pernikahan, Fifi mengalami insiden tak terduga saat berada di tepi sungai bersama adiknya, Harry, dan calon suaminya. Ketika berjalan di atas bebatuan dengan sepatu wedges, Fifi terpeleset dan terjatuh ke dalam sungai. Akibatnya, kakinya mengalami keseleo yang cukup parah. Meskipun dokter menyarankan penggunaan kursi roda, Fifi menolak. Dengan tekad yang kuat, ia memilih untuk berjalan menuju altar, dituntun oleh Ahok yang dengan setia mendampinginya. Fifi mengungkapkan keinginannya untuk tetap berjalan dan memohon mukjizat agar dapat melakukannya.
Belum pulih dari cedera dan kelegaan atas kelancaran pernikahannya, Fifi kembali dihadapkan pada kabar duka. Nenek tercintanya, Euw Yong Siu Joen, meninggal dunia pada usia 100 tahun, hanya sehari setelah Fifi resmi menjadi istri. Fifi mengungkapkan bahwa mendiang neneknya telah lama menantikan pernikahannya. Bahkan, dalam kondisi sakit pun, sang nenek sempat memberikan senyuman ketika Ahok mengabarkan berita bahagia tersebut dari Bangka Belitung.
Secara emosional, Fifi juga mengalami pergolakan batin. Ia mengakui sempat merasa takut dan ingin membatalkan pernikahan di pagi hari acara. Fifi memiliki riwayat pernah membatalkan pernikahan sebelumnya, bahkan tiga bulan sebelum hari H. Namun, kali ini, dengan dukungan DG, ia memberanikan diri untuk melanjutkan. Ada pula momen yang terasa begitu bermakna bagi Fifi. Saat pemakaman neneknya, sepasang burung merpati berwarna hitam dan putih terlihat mengitari makam. Kebetulan, nama suami Fifi, Golon, memiliki arti "merpati" dalam bahasa setempat. Fifi menganggap hal ini sebagai sebuah pertanda.
Ahok juga menunjukkan perhatian yang mendalam kepada adiknya. Pada ulang tahun Fifi yang ke-56, ia mengirimkan karangan bunga dengan pesan harapan agar Fifi segera menemukan pria yang mencintainya dengan sepenuh hati. Bagi Fifi, ini adalah dorongan besar untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Kisah pernikahan Fifi Lety Tjahaja Purnama bukan hanya sekadar cerita bahagia. Di balik keindahan dan keharuan momen tersebut, tersimpan ujian, keraguan, dan kehilangan yang justru semakin memperkaya makna cinta dan komitmen.