Strategi Konsumsi Buah Sehat Saat Berbuka Puasa Menurut Pakar Gizi IPB
Strategi Konsumsi Buah Sehat Saat Berbuka Puasa Menurut Pakar Gizi IPB
Memilih makanan yang tepat untuk berbuka puasa sangat krusial dalam memulihkan energi tubuh setelah seharian berpuasa. Prof. Katrin Roosita, pakar gizi dari IPB University, memberikan panduan cerdas terkait pemilihan buah-buahan yang optimal untuk kesehatan selama Ramadan. Beliau menekankan pentingnya mengembalikan energi tubuh yang terkuras akibat keterbatasan asupan glukosa selama berpuasa. Tubuh, yang telah beralih menggunakan asam lemak sebagai sumber energi alternatif dan memproduksi keton, membutuhkan asupan karbohidrat sederhana untuk pemulihan optimal. Proses ini, menurut Prof. Katrin, sangat penting untuk mengembalikan keseimbangan metabolisme tubuh.
Prof. Roosita merekomendasikan beberapa jenis buah yang ideal untuk berbuka puasa. Kurma, misalnya, merupakan pilihan yang sangat baik karena kaya akan fruktosa dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara signifikan. Hal ini menjadikan kurma sebagai pilihan aman, bahkan bagi penderita diabetes. Selain kurma, buah-buahan dengan kadar air tinggi seperti semangka, melon, dan pepaya juga direkomendasikan. Ketiga buah ini kaya akan air, vitamin, dan mineral, yang sangat penting untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh setelah berpuasa. Kandungan beta-karoten dalam pepaya, misalnya, berperan sebagai provitamin A yang bermanfaat bagi kesehatan mata dan kulit.
Namun, beberapa jenis buah sebaiknya dihindari saat perut masih kosong karena potensinya menyebabkan gangguan pencernaan. Jeruk nipis, dengan sifatnya yang asam, dapat mengiritasi lambung. Durian, dengan kadar gula yang tinggi, berpotensi meningkatkan gula darah secara drastis. Nangka, dengan seratnya yang sulit dicerna, bisa menyebabkan kembung. Sedangkan salak, meskipun bergizi, perlu dikonsumsi dengan bijak agar tidak mengganggu sistem pencernaan. Konsumsi buah yang berlebihan juga perlu dihindari.
Sebagai panduan praktis, Prof. Katrin menyarankan konsumsi dua hingga tiga porsi buah per hari, sekitar 100-150 gram. Sebagai contoh, satu buah pisang raja dan satu buah jeruk manis berukuran sedang (masing-masing sekitar 50 gram) dapat menjadi kombinasi yang baik. Penting juga untuk diingat bahwa konsumsi sayur juga sangat penting selama Ramadan. Sayuran kaya akan serat dan antioksidan yang mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Meskipun waktu makan terbatas, perencanaan asupan nutrisi yang tepat tetaplah krusial untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama menjalankan ibadah puasa.
Prof. Katrin menekankan bahwa menjaga keseimbangan nutrisi selama Ramadan bukanlah sekadar memenuhi kebutuhan kalori, tetapi juga tentang memilih jenis makanan yang tepat untuk mendukung fungsi tubuh secara optimal. Dengan memperhatikan saran-saran di atas, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih sehat dan bersemangat.