Antisipasi Lonjakan Penumpang: Strategi Penyeberangan Bali Selama Nyepi dan Arus Mudik Lebaran 2025
Antisipasi Lonjakan Penumpang: Strategi Penyeberangan Bali Selama Nyepi dan Arus Mudik Lebaran 2025
Perayaan Nyepi tahun ini bertepatan dengan puncak arus mudik Lebaran 2025, menciptakan tantangan unik dalam manajemen lalu lintas di Bali. Untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan masyarakat, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah merancang strategi penyeberangan khusus, melibatkan koordinasi intensif dengan Polda Bali dan Polda Jawa Timur. Strategi ini dibahas dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI pada Selasa (11/3/2025).
Salah satu fokus utama adalah pengaturan waktu operasional penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk. Kabagops Korlantas Polri, Kombes Aries Syahbudin, menjelaskan bahwa penyeberangan keluar dari Bali akan dibuka hingga pukul 03.00 WITA. Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah penumpukan kendaraan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin meninggalkan pulau Dewata sebelum pelaksanaan Nyepi. Simulasi menyeluruh telah dilakukan oleh Polda Bali dan Polda Jawa Timur untuk meminimalisir potensi kemacetan dan memastikan efektivitas strategi ini.
Sementara itu, untuk arus masuk ke Bali, penyeberangan akan tetap dibuka hingga pukul 17.00 WITA. Keputusan ini diambil guna memberikan waktu yang cukup bagi kendaraan yang menuju Bali untuk mencapai tujuan masing-masing sebelum pelaksanaan Nyepi dan potensi kepadatan lalu lintas yang ditimbulkan oleh perayaan Ogoh-ogoh pada 28 Maret. Pendekatan ini mempertimbangkan perkiraan volume kendaraan dan potensi hambatan yang mungkin terjadi selama periode tersebut.
Kombes Aries Syahbudin menekankan bahwa pengaturan waktu operasional ini merupakan hasil kolaborasi dan perencanaan matang. Pertimbangan utama adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan, serta meminimalisir dampak kepadatan lalu lintas yang dapat menghambat perayaan Nyepi. Pihaknya berkomitmen untuk memantau secara ketat pelaksanaan strategi ini dan siap melakukan penyesuaian jika diperlukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran 2025, khususnya dalam konteks kesamaan waktu dengan pelaksanaan Hari Raya Nyepi.
Korlantas Polri juga berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk pemerintah daerah Bali, untuk memastikan kesiapan infrastruktur pendukung seperti rambu lalu lintas, petugas pengamanan, dan posko informasi. Langkah-langkah antisipatif ini diharapkan mampu mengurangi potensi konflik dan memastikan perayaan Nyepi berjalan dengan khidmat dan tertib, tanpa terganggu oleh kepadatan arus lalu lintas yang signifikan. Koordinasi yang baik antara Korlantas Polri, Polda Bali, Polda Jawa Timur dan stakeholder lainnya menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan unik ini.
Berikut beberapa poin penting yang menjadi perhatian dalam strategi penyeberangan:
- Penutupan Pelabuhan Gilimanuk untuk keberangkatan dari Bali pukul 03.00 WITA.
- Penutupan Pelabuhan Gilimanuk untuk kedatangan ke Bali pukul 17.00 WITA.
- Simulasi dan koordinasi yang intensif antara Polda Bali dan Polda Jawa Timur.
- Antisipasi kepadatan lalu lintas akibat perayaan Ogoh-ogoh pada 28 Maret.
- Koordinasi dengan instansi terkait dan pemerintah daerah Bali.