Ancaman Stroke di Usia Muda: Studi Ungkap 6 Kebiasaan Pemicu dan Kisah Pilu Korban
Stroke Tak Hanya Mengintai Usia Senja: Waspadai Gaya Hidup Masa Kini
Anggapan bahwa stroke hanya menyerang kelompok usia lanjut kini terpatahkan oleh fakta yang mengkhawatirkan. Kasus stroke pada usia muda semakin meningkat, seperti yang dialami Phoebe O'Shaughnessy, seorang wanita asal Inggris yang harus berjuang melawan stroke di usia 21 tahun. Phoebe awalnya hanya mengalami sakit kepala selama beberapa hari. Namun, siapa sangka, sakit kepala tersebut menjadi awal dari mimpi buruk yang mengubah hidupnya secara drastis.
"Saat terbangun, saya tidak bisa berbicara atau berjalan, dan sisi kanan wajah saya terasa sangat lemah," ungkap Phoebe, menggambarkan betapa mengerikannya serangan stroke yang dialaminya.
Kisah serupa juga dialami oleh Elsa, seorang wanita muda berusia 29 tahun asal Tangerang. Tiga hari sebelum stroke menyerang, Elsa merasakan pusing yang hebat. Namun, diagnosis awal dokter tidak mengarah pada stroke, sehingga ia diperbolehkan pulang. Tak disangka, beberapa hari kemudian, Elsa mengalami kelumpuhan pada sisi kiri tubuhnya dan kesulitan berbicara.
Elsa mengakui bahwa gaya hidupnya yang tidak sehat menjadi salah satu faktor pemicu stroke yang dialaminya. "Pola makan saya sangat buruk, saya sering mengonsumsi makanan cepat saji, jarang berolahraga, dan tidur selalu larut malam," ujarnya.
Faktor Pemicu Stroke di Usia Muda: Gaya Hidup dan Teknologi
Dr. dr. Jacub Pandelaki, SpRad(K), menjelaskan bahwa peningkatan kasus stroke pada usia muda disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah peningkatan kualitas pelaporan kasus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, kemajuan teknologi deteksi dini juga memungkinkan pasien stroke usia muda teridentifikasi lebih cepat. Namun, faktor yang paling signifikan adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Kenali Gejala Stroke Sejak Dini
Mengenali gejala stroke sejak dini sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Berikut adalah beberapa gejala stroke yang perlu diwaspadai:
- Kesulitan berbicara
- Mati rasa, kelemahan, atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki
- Masalah penglihatan pada satu atau kedua mata
- Sakit kepala
- Kesulitan berjalan
6 Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Stroke di Usia Muda
Gaya hidup yang tidak sehat memiliki pengaruh besar terhadap risiko stroke, terutama pada usia muda. Berikut adalah 6 kebiasaan yang sebaiknya dihindari:
- Terlalu Banyak Mengonsumsi Garam: Makanan tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama stroke.
- Kurang Aktif Bergerak (Sedentary Lifestyle): Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lain yang terkait dengan stroke.
- Stres Berlebihan: Stres yang tidak terkontrol dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko stroke.
- Kebiasaan Begadang: Kurang tidur dapat mengganggu metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko terkena faktor-faktor risiko stroke, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
- Konsumsi Minuman Energi Berlebihan: Minuman energi mengandung neurostimulan yang dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, yang berpotensi memicu stroke pada orang dengan faktor risiko.
- Konsumsi Soda Berlebihan: Minuman berkarbonasi, baik yang mengandung gula maupun pemanis buatan, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke.
Tips Mencegah Stroke
Stroke adalah penyakit yang dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
- Olahraga teratur
- Perbanyak minum air putih, kurangi asupan gula
- Tidur setidaknya 7-9 jam sehari
- Kurangi stres dengan rutin melakukan meditasi atau yoga
- Konsumsi makanan sehat seperti buah, sayur, juga memilih protein yang rendah kadar lemak.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin tekanan darah.