Polisi Selidiki Pembuat Konten AI Kontroversial yang Libatkan Candi Borobudur dan Umrah

Kasus video kontroversial yang dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menampilkan Candi Borobudur dan dikaitkan dengan ibadah umrah memasuki babak baru. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap pembuat konten tersebut.

Sebelumnya, pembuat video yang diketahui berinisial YH, telah mendatangi kantor Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang. Kedatangannya pada Kamis (12/5/2025) pagi itu bertujuan untuk memberikan klarifikasi terkait video yang telah viral dan menuai berbagai reaksi di masyarakat.

Menurut pantauan, YH tiba di kantor Disparpora sekitar pukul 09.30 WIB. Mengenakan batik dan celana panjang hitam, ia langsung menuju ruang pertemuan di bagian belakang gedung. Pertemuan yang berlangsung tertutup itu juga dihadiri oleh sejumlah pihak terkait.

Setelah kurang lebih 30 menit berada di ruang pertemuan, YH keluar didampingi oleh petugas dari Polresta Magelang. Ia kemudian dibawa ke Polresta Magelang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kepala Disparpora Kabupaten Magelang, Mulyanto, menjelaskan bahwa YH mengakui telah membuat dan mengunggah video AI tersebut ke media sosial. YH juga telah menghapus video tersebut dari platform media sosialnya.

"Yang bersangkutan sudah menyampaikan permohonan maaf di depan petugas Polresta, Kesbang, dan PT Taman Wisata Borobudur. Karena yang bersangkutan sudah beritikad baik, kami menjembatani apa yang telah disampaikan. Intinya, ia meminta maaf dan sudah menghapus kontennya," ujar Mulyanto.

Mulyanto menambahkan bahwa YH juga telah membuat video klarifikasi terkait konten yang dibuatnya. Ia berharap langkah ini dapat menetralkan situasi yang berkembang di masyarakat. Kehadiran YH ke Disparpora juga dianggap sebagai bentuk itikad baiknya.

Dalam pertemuan tersebut, YH mengaku bahwa video tersebut dibuat menggunakan teknologi AI dan diunggah ke media sosial atas inisiatif pribadi. Ia membantah adanya pihak lain yang memesan pembuatan video tersebut.

Disparpora Kabupaten Magelang juga telah membuat video klarifikasi terkait isu ini. Mulyanto menegaskan bahwa pengelolaan Candi Borobudur merupakan kewenangan pemerintah pusat yang dikelola oleh Museum Cagar Budaya dan PT Taman Wisata Borobudur.

Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah, mengkonfirmasi bahwa YH saat ini sedang dimintai keterangan di Polresta Magelang. Ia menegaskan bahwa YH diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini.

Proses hukum terhadap kasus ini masih terus berjalan. Pihak kepolisian akan terus mendalami motif dan tujuan pembuatan video kontroversial tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.

Berikut adalah beberapa poin penting yang mengemuka dari kejadian ini:

  • Pembuatan video kontroversial menggunakan teknologi AI.
  • Keterkaitan video dengan Candi Borobudur dan ibadah umrah.
  • Permintaan maaf dan penghapusan video oleh pembuat konten.
  • Pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
  • Klarifikasi dari Disparpora Kabupaten Magelang.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya etika dan tanggung jawab dalam penggunaan teknologi AI, terutama dalam pembuatan konten yang dapat menimbulkan kontroversi dan keresahan di masyarakat.