Program Makan Bergizi Gratis: Anggaran Negara Tahun Depan Diproyeksikan Melonjak Signifikan
Pemerintah berencana mengalokasikan dana sebesar Rp 300 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2026. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan proyeksi anggaran ini dalam sebuah acara di Jakarta. Peningkatan anggaran ini hampir dua kali lipat dari alokasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 171 triliun, dengan target penerima manfaat sebanyak 82,9 juta jiwa.
"Program Makan Bergizi Gratis, menurut saya, adalah inisiatif yang sangat positif. Besaran program ini, kita biayai mungkin sekitar Rp 300 triliun tahun depan," ujar Luhut dalam forum International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Centre (JCC). Program MBG ini merupakan salah satu program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Luhut meyakini bahwa peningkatan anggaran ini akan memungkinkan program MBG menjangkau seluruh wilayah Indonesia secara merata. Dana tersebut tidak hanya akan difokuskan di Pulau Jawa, tetapi juga akan didistribusikan ke seluruh pelosok negeri, dengan harapan memicu pertumbuhan ekonomi baru di tingkat lokal.
Dengan investasi yang signifikan dalam program MBG, Luhut optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 8 persen dalam lima tahun mendatang selama masa pemerintahan Presiden Prabowo. Namun, ia menekankan pentingnya kerjasama tim yang solid, perencanaan yang matang, dan regulasi yang jelas untuk mencapai target tersebut.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, juga pernah menyebutkan angka yang serupa terkait kebutuhan anggaran MBG. Dadan memperkirakan bahwa program ini membutuhkan dana sekitar Rp 28 triliun setiap bulan, yang jika diakumulasikan selama satu tahun, mencapai total Rp 336 triliun.
Namun, terdapat perbedaan antara perkiraan tersebut dengan angka yang tercantum dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026. Dalam dokumen tersebut, anggaran yang dialokasikan untuk BGN mencapai Rp 217,86 triliun, yang akan dialokasikan untuk dukungan manajemen sebesar Rp 7,45 triliun dan pemenuhan gizi nasional sebesar Rp 210,40 triliun.