Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Juli 2025 di Seratus Lokasi: Persiapan Intensif Terus Dikebut

Persiapan pembukaan Sekolah Rakyat di 100 titik lokasi terus dikebut. Sekolah yang digagas untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas ini, direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan Juli 2025.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menyampaikan bahwa proses rekrutmen siswa telah mencapai 85% dari target yang ditetapkan. Hal ini diungkapkan saat berada di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Rabu (11/6/2025).

"Saat ini, 85 persen murid telah siap untuk memulai sekolah pada bulan Juli nanti," kata Nuh.

Menyadari sebaran lokasi Sekolah Rakyat yang cukup luas, penguatan struktur pengelolaan di lapangan menjadi fokus utama. Kementerian Sosial akan menunjuk penanggung jawab di setiap daerah, didukung oleh koordinator wilayah, untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai rencana. Koordinasi intensif ini diharapkan dapat meminimalisir kendala dan mempercepat proses adaptasi di lapangan.

Selain rekrutmen siswa, proses seleksi kepala sekolah dan guru juga terus berjalan. Sekolah Rakyat membutuhkan 1.544 guru untuk mendukung 365 rombongan belajar yang tersebar di seluruh lokasi. Proses rekrutmen guru ditargetkan rampung pada akhir Juni 2025.

Hingga saat ini, 53 dari 160 kandidat kepala sekolah telah melewati proses wawancara dan dinyatakan lolos seleksi. Pertimbangan khusus diberikan dalam proses seleksi ini, untuk memastikan kepala sekolah yang terpilih memiliki visi dan kemampuan untuk mengembangkan Sekolah Rakyat menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas.

"Dua minggu lalu, proses wawancara dan finalisasi telah diselesaikan. Kini, 53 kepala sekolah telah siap bertugas," ujar Nuh.

Untuk menjaga mutu dan melakukan monitoring harian, Kemensos telah menyiapkan Learning Management System (LMS). Sistem ini akan memantau seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi pendidikan Sekolah Rakyat secara real-time dari pusat.

"Di meja Menteri Sosial akan tersedia dashboard yang menampilkan data siswa yang hadir, mata pelajaran yang diajarkan, hingga guru yang mengajar. Semuanya akan termonitor secara online," jelas Nuh. Implementasi LMS ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Sekolah Rakyat. Selain itu, LMS juga akan memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara guru, siswa, dan pihak Kementerian Sosial.

Berikut adalah beberapa hal yang sedang disiapkan:

  • Penyiapan penanggung jawab dari Kementerian Sosial di setiap daerah.
  • Penyiapan koordinator wilayah untuk memastikan pelaksanaan berjalan sesuai rencana.
  • Rekrutmen 1.544 guru untuk mendukung 365 rombongan belajar.
  • Finalisasi rekrutmen kepala sekolah.
  • Implementasi Learning Management System (LMS).