Polisi Dalami Kasus Video AI 'Umrah Borobudur', Kreator Diperiksa Intensif

markdown Kasus video kontroversial yang menampilkan rekayasa kecerdasan buatan (AI) dengan narasi "umrah ke Candi Borobudur" memasuki babak baru. Yulianto Harimurti, sosok di balik kreasi video tersebut, saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Polresta Magelang, Jawa Tengah. Pemeriksaan ini merupakan tindak lanjut dari laporan yang diajukan oleh Dewan Pimpinan Pusat Front Jihad Islam (DPP FJI) pada tanggal 4 Juni 2025 lalu. Organisasi yang berpusat di Yogyakarta tersebut melaporkan video tersebut karena dinilai telah menyinggung perasaan umat Muslim.

AKP La Ode Arwansyah, Pejabat sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Magelang, mengkonfirmasi bahwa proses pemeriksaan terhadap Yulianto masih berlangsung. "Saat ini, yang bersangkutan sedang dimintai keterangan secara mendalam," ungkap AKP La Ode Arwansyah, pada hari Kamis (12/6/2025).

Guna memperdalam penyelidikan, pihak kepolisian telah meminta keterangan dari ahli informasi dan teknologi elektronik (ITE) untuk menganalisis konten video tersebut secara komprehensif. Selain itu, penyidik juga berencana untuk melakukan konsultasi dengan ahli bahasa di Semarang dalam waktu dekat.

Sebelum menjalani pemeriksaan di Polresta Magelang, Yulianto, didampingi oleh tiga orang rekannya, telah melakukan pertemuan tertutup dengan Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang, Mulyanto. Dalam pertemuan tersebut, Yulianto mengakui bahwa dirinya adalah pihak yang bertanggung jawab atas pembuatan dan pengunggahan video AI umrah ke Candi Borobudur tersebut. Ia menggunakan platform Google Veo 3 untuk membuat video tersebut dan kemudian menyebarkannya melalui akun TikTok pribadinya. Mulyanto mengungkapkan bahwa Yulianto telah menyampaikan permohonan maaf dan telah menghapus konten video tersebut.

Yulianto mengklaim bahwa pembuatan video tersebut merupakan bagian dari strategi promosi untuk usaha penjualan kemenyan yang ia jalankan. Ia juga menyatakan telah membuat video klarifikasi terkait konten tersebut dan merasa bahwa situasi telah mereda.

Berikut poin-poin penting:

  • Yulianto Harimurti diperiksa polisi terkait video AI umrah ke Candi Borobudur.
  • Pemeriksaan dilakukan atas laporan DPP FJI.
  • Polisi melibatkan ahli ITE dan ahli bahasa.
  • Yulianto mengakui perbuatannya dan telah meminta maaf.
  • Video dibuat sebagai promosi usaha kemenyan.