Tumpukan Sampah di BKT Marunda Resahkan Warga, Akses Terhambat dan Ekonomi Terdampak
Gunungan sampah setinggi dua meter di pinggir Banjir Kanal Timur (BKT) Marunda, Jakarta Utara, menjadi keluhan utama warga sekitar. Tumpukan sampah yang menggunung di RT 08, RW 07, Marunda Kepu Ujung ini, bukan hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga menghambat aktivitas warga dan berdampak pada perekonomian lokal.
Menurut penuturan warga, sampah-sampah ini berasal dari Kali Bojong yang sengaja diangkat ke tepi BKT sejak tahun 2019 untuk mencegah pencemaran laut. Awalnya, sampah ini rutin diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Namun, sejak tahun 2024, pengangkutan terhenti karena keterbatasan kapasitas di Bantar Gebang.
Akibatnya, tumpukan sampah terus bertambah dan menggunung, menutup sebagian jalan di pinggir BKT. Warga berharap pemerintah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (LH), segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Salah seorang warga, Agus (60), mengungkapkan harapannya agar sampah segera diangkut ke tempat pembuangan yang semestinya. Ia juga berharap agar area sekitar BKT kembali bersih dan bisa dimanfaatkan warga untuk berbagai kegiatan seperti memancing, berolahraga, atau sekadar bersantai.
Senada dengan Agus, Murni (55), seorang pemilik warung di sekitar BKT, mengeluhkan penurunan omzet sejak jalanan dipenuhi sampah dan tanah merah. Ia berharap jalanan segera diratakan dan diperbaiki agar pembeli kembali ramai. Murni dan warga lainnya berharap pemerintah daerah dapat segera memberikan solusi untuk permasalahan sampah yang mengganggu aktivitas dan mata pencaharian mereka sehari-hari.
Berikut adalah harapan warga:
- Pengangkutan sampah secara rutin ke TPA
- Perbaikan dan perataan jalan di pinggir BKT
- Penataan lingkungan sekitar BKT agar bersih dan nyaman