Strategi Ampuh Gen Z Taklukan Pasar Kerja: Evaluasi Diri dan Tingkatkan Daya Tarik
Generasi Z (Gen Z) menghadapi tantangan unik dalam memasuki pasar kerja yang kompetitif. Banyak dari mereka merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan, meskipun telah mengirimkan banyak lamaran. Psikolog klinis dewasa, Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi., memberikan beberapa saran konstruktif bagi Gen Z untuk meningkatkan peluang mereka dalam berburu pekerjaan.
Langkah pertama yang krusial adalah evaluasi diri secara menyeluruh. Adelia menekankan bahwa penting bagi Gen Z untuk meninjau kembali bagaimana mereka menampilkan diri di hadapan calon perusahaan. Bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis saja tidak cukup. Mereka juga harus mampu mengkomunikasikan potensi diri secara efektif selama proses rekrutmen.
"Mungkin bukan karena kamu tidak mampu, tapi karena kamu belum bisa menunjukkan potensi kamu dengan baik ke calon perusahaan kamu," jelas Adelia. Kalimat ini menjadi pengingat bahwa kesan pertama dan kemampuan menyampaikan nilai diri sangatlah penting.
Lalu, apa yang harus dilakukan ketika lamaran kerja terus ditolak?
Adelia menyarankan untuk tetap konsisten melamar pekerjaan, namun dengan pendekatan yang lebih strategis. Sambil terus mengirimkan lamaran, Gen Z perlu berfokus pada peningkatan kualifikasi diri sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Ini berarti mengidentifikasi keterampilan dan kompetensi yang paling dicari oleh perusahaan dan berusaha untuk mengembangkannya.
"Selain tetap gigih mendaftar pekerjaan, kita juga harus menyadari bagaimana kita menampilkan diri dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan," tegasnya. Hal ini menggarisbawahi pentingnya riset tentang perusahaan dan posisi yang dilamar. Gen Z perlu memahami budaya perusahaan, nilai-nilai yang mereka anut, dan keterampilan spesifik yang mereka cari.
Lebih lanjut, Adelia menyarankan untuk mengevaluasi apakah keterampilan dan kemampuan yang dimiliki benar-benar sesuai dengan posisi yang dilamar. Jika ada ketidaksesuaian, Gen Z dapat mempertimbangkan untuk mengambil kursus pelatihan, mengikuti workshop, atau mencari pengalaman magang untuk meningkatkan keterampilan yang relevan.
Bahkan, jika sudah sampai tahap wawancara namun tetap belum berhasil, bisa jadi ada aspek komunikasi yang perlu diperbaiki. Kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik secara verbal maupun non-verbal, sangat penting dalam wawancara kerja. Gen Z dapat berlatih menjawab pertanyaan wawancara yang umum, meminta umpan balik dari teman atau mentor, atau merekam diri sendiri saat melakukan simulasi wawancara untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
Adelia menekankan bahwa selama posisi yang dilamar sesuai dengan kualifikasi, fokus utama yang harus diperbaiki adalah bagaimana menyampaikan potensi tersebut secara tepat. Ini berarti mengartikulasikan pengalaman dan keterampilan secara jelas dan ringkas, memberikan contoh konkret tentang bagaimana mereka telah berhasil menggunakan keterampilan tersebut di masa lalu, dan menunjukkan antusiasme dan minat yang tulus terhadap posisi dan perusahaan.
"Selama kamu memang mendaftar pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan kemampuan, hal yang perlu kita perhatikan ulang adalah cara kita menampilkan kualifikasi dan kemampuan tersebut," pungkasnya. Dengan evaluasi diri yang jujur, peningkatan kualifikasi yang berkelanjutan, dan kemampuan komunikasi yang efektif, Gen Z dapat meningkatkan peluang mereka untuk sukses di pasar kerja.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil Gen Z untuk meningkatkan daya tarik mereka di mata perusahaan:
- Perbarui resume dan surat lamaran: Pastikan resume dan surat lamaran Anda menyoroti keterampilan dan pengalaman yang paling relevan dengan posisi yang dilamar. Gunakan kata kunci yang relevan dengan industri dan posisi tersebut.
- Bangun personal branding online: Buat profil profesional di LinkedIn dan platform media sosial lainnya. Bagikan konten yang relevan dengan industri Anda dan tunjukkan keahlian Anda.
- Jaringan (Networking): Hadiri acara industri, ikuti seminar dan workshop, dan terhubung dengan profesional di bidang yang Anda minati. Jaringan dapat membantu Anda menemukan peluang kerja dan mendapatkan wawasan tentang industri tersebut.
- Latih keterampilan wawancara: Berlatih menjawab pertanyaan wawancara yang umum dan siapkan contoh konkret tentang bagaimana Anda telah menggunakan keterampilan Anda di masa lalu. Mintalah umpan balik dari teman atau mentor.
- Bersikap positif dan percaya diri: Tunjukkan antusiasme dan minat yang tulus terhadap posisi dan perusahaan. Bersikaplah percaya diri dengan kemampuan Anda dan jangan takut untuk menonjolkan diri.
Dengan menerapkan strategi ini, Gen Z dapat meningkatkan peluang mereka untuk menaklukkan pasar kerja dan meraih kesuksesan karir.