Intensitas Komunikasi dan Posesivitas dalam Relasi: Studi Kasus Jefri Nichol

Memahami Batasan: Intensitas Komunikasi dan Posesivitas dalam Relasi, Belajar dari Kasus Jefri Nichol

Hubungan asmara, khususnya yang dijalani jarak jauh (LDR), seringkali memunculkan dinamika komunikasi yang unik. Kasus aktor Jefri Nichol yang kerap menelepon kekasihnya, Ameera Khan, selama berjam-jam menjadi sorotan. Pertanyaannya, apakah durasi percakapan yang panjang otomatis mengindikasikan perilaku posesif?

Menurut Elly Nagasaputra, seorang konselor yang ahli dalam masalah remaja, pernikahan, dan hubungan, penilaian posesivitas tidak bisa hanya didasarkan pada frekuensi atau durasi komunikasi. Ada berbagai faktor lain yang perlu dipertimbangkan. "Cara tahu seseorang posesif ada berbagai faktor sehingga bukan dilihat dari sering minta kabar atau teleponan yang lama," ujarnya.

Mengurai Posesivitas: Lebih dari Sekadar Telepon Panjang

Elly menekankan bahwa intensitas komunikasi, seperti sering menelepon atau bertukar pesan, belum tentu mencerminkan upaya kontrol berlebihan. Untuk menilai apakah seseorang posesif, perlu dilihat konteks dan niat di balik komunikasi tersebut.

"Kalau cuma menanyakan sering meminta kabar, mungkin tidak posesif, karena kan posesif memiliki deskripsi yang lebih luas," jelasnya. Penting untuk diingat bahwa setiap bentuk perhatian tidak selalu merupakan manifestasi dari kecemburuan yang tidak sehat atau keinginan untuk mengontrol.

Faktor-faktor Penentu Posesivitas

Lalu, apa saja faktor-faktor yang bisa mengindikasikan posesivitas?

  • Kecemburuan Berlebihan: Rasa cemburu yang tidak terkendali dan tidak rasional, bahkan terhadap hal-hal kecil.
  • Kontrol Berlebihan: Upaya untuk mengatur atau membatasi aktivitas pasangan, termasuk dengan siapa mereka berinteraksi dan ke mana mereka pergi.
  • Kurangnya Kepercayaan: Ketidakmampuan untuk mempercayai pasangan, yang seringkali memicu perilaku memeriksa atau menginterogasi.
  • Ketergantungan Emosional: Kebutuhan yang berlebihan akan validasi dan perhatian dari pasangan, sehingga merasa cemas atau marah jika tidak mendapatkannya.
  • Isolasi: Upaya untuk menjauhkan pasangan dari teman, keluarga, atau aktivitas lain yang dianggap sebagai ancaman.

Fondasi Hubungan yang Sehat

Dari kasus Jefri Nichol, kita bisa belajar bahwa durasi komunikasi yang panjang tidak serta-merta menunjukkan adanya posesivitas. Yang lebih penting adalah menanamkan rasa saling percaya, memberikan kenyamanan, dan menghormati kebebasan masing-masing dalam hubungan. Komunikasi yang sehat didasari oleh keterbukaan, empati, dan saling pengertian, bukan oleh kontrol atau kecurigaan.

Dalam menjalin hubungan, penting untuk mengenali tanda-tanda posesivitas dan mengambil langkah-langkah yang tepat jika perilaku tersebut muncul. Konsultasi dengan ahli atau terapis dapat membantu pasangan untuk mengatasi masalah posesivitas dan membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis.