Pembuat Video AI Kontroversial 'Umrah Borobudur' Mengaku Motifnya Iklan Kemenyan Lokal
Magelang, Jawa Tengah - Seorang pria berinisial YH, mengakui sebagai pembuat video kontroversial yang menampilkan visualisasi AI tentang umrah ke Candi Borobudur, mendatangi Kantor Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang. Kedatangannya adalah untuk memberikan klarifikasi terkait video yang telah memicu berbagai reaksi di masyarakat.
Menurut keterangan Kepala Disparpora Kabupaten Magelang, Mulyanto, YH mengaku bahwa pembuatan video tersebut dilatarbelakangi oleh kepentingan pribadi, yaitu untuk mempromosikan bisnis kemenyan lokal miliknya.
"Ternyata yang bersangkutan (YH) membuat konten tersebut untuk kepentingan pribadi. Dia juga berjualan kemenyan dan ingin mempromosikan produk lokal tersebut," ungkap Mulyanto kepada awak media pada Kamis (12/6/2025).
YH datang bersama keluarganya untuk menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan oleh video tersebut. Pertemuan di Kantor Disparpora juga dihadiri oleh perwakilan dari Polresta Magelang, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), serta perwakilan dari Taman Wisata Borobudur (TWB).
Mulyanto menjelaskan bahwa pihaknya menerima kedatangan YH dengan baik dan mengapresiasi niat baiknya untuk meminta maaf dan memberikan klarifikasi. YH telah menurunkan (drop) konten video tersebut dan membuat sanggahan terkait isinya. Dia berharap bahwa dengan itikad baiknya ini, situasi akan menjadi lebih baik di masa depan.
"Kami menerima kedatangan tamu (YH) dan prinsip kami adalah menjembatani jika ada niat baik. Intinya adalah permintaan maaf dan yang bersangkutan sudah men-drop kontennya. Dia juga membuat sanggahan atau klarifikasi terkait konten tersebut. Karena sudah datang ke sini dengan niat baik, dia berharap hasilnya akan baik ke depannya," jelas Mulyanto.
Setelah menyampaikan permohonan maaf dan memberikan keterangan di Kantor Disparpora, YH kemudian dibawa ke Polresta Magelang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut sebagai saksi terkait kasus ini.