Rumor Jabatan Komisaris Pertamina untuk Sintong Panjaitan Mencuat Jelang RUPS Tahunan
Sintong Panjaitan Diisukan Jadi Komisaris Pertamina: Menjelang RUPS, Nama Mantan Jenderal Muncul
Jelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Pertamina (Persero) yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Kamis (12/6), spekulasi mengenai perubahan susunan pengurus perusahaan pelat merah ini semakin santer terdengar. Salah satu nama yang mencuat dalam bursa calon komisaris adalah Letnan Jenderal (Purn) Sintong Panjaitan.
Kabar mengenai potensi masuknya mantan Staf Khusus Presiden Habibie ini ke dalam jajaran dewan komisaris Pertamina bahkan telah sampai ke telinga anggota Komisi VI DPR RI. Mufti Aimah Nurul Anam, Anggota Komisi VI DPR RI, mengungkapkan bahwa dirinya mendengar desas-desus mengenai nama Sintong Panjaitan dalam beberapa hari terakhir. Kendati demikian, ia menekankan bahwa proses penentuan komisaris dan direksi BUMN seperti Pertamina sangat dinamis dan perubahan bisa terjadi hingga pengumuman resmi RUPS.
"Saya memang sempat mendengar nama Pak Sintong Panjaitan disebut-sebut dalam beberapa hari terakhir. Tapi dalam proses penentuan komisaris dan direksi BUMN seperti Pertamina, kita semua tahu dinamika bisa berubah setiap detik sampai RUPS resmi mengumumkan susunan yang final," ujarnya.
Mufti Anam menambahkan bahwa dirinya masih menunggu hasil resmi RUPS Tahunan Pertamina dan belum dapat memastikan kebenaran informasi tersebut. Ia menekankan pentingnya integritas, kapabilitas, dan komitmen yang kuat dari siapapun yang terpilih untuk memperbaiki tata kelola Pertamina.
"Yang penting kita kawal bersama, siapapun nama yang dipilih, harus punya integritas, kapabilitas, dan komitmen kuat untuk memperbaiki tata kelola Pertamina. Karena tantangan Pertamina hari-hari ini sangat besar dari isu oplosan BBM sampai kepercayaan publik yang harus dipulihkan," jelasnya.
Kilas Balik Karier Sintong Panjaitan
Nama Sintong Panjaitan dikenal sebagai salah satu tokoh militer yang bersinar di masanya. Ia pernah menjabat sebagai Pangdam Udayana pada usia relatif muda dengan pangkat Mayor Jenderal. Kariernya dimulai dengan gemilang sejak menempuh pendidikan di akademi militer. Sintong Panjaitan dikenal atas keberhasilannya memimpin operasi pembebasan sandera dalam pembajakan pesawat Garuda, Woyla, di Bangkok.
Namun, karier militernya sempat terhenti ketika ia menjabat sebagai Pangdam Udayana. Sintong Panjaitan dituding terlibat dalam peristiwa Santa Cruz di Dilli, Timor Timur, pada tahun 1991. Meskipun demikian, kariernya kembali menanjak setelah Habibie mengangkatnya sebagai asisten Menristek dan menaikkan pangkatnya menjadi letnan jenderal. Habibie menilai Sintong Panjaitan sebagai perwira tinggi yang profesional, jujur, berdedikasi, dan berdisiplin tinggi.
Sintong Panjaitan terus dipercaya oleh Habibie dalam berbagai posisi pemerintahan, termasuk saat Habibie menjabat sebagai wakil presiden dan presiden. Setelah jatuhnya Habibie dari kursi kepresidenan, nama Sintong Panjaitan tidak banyak terdengar lagi karena ia memilih untuk tidak terlibat dalam politik praktis.
Berikut adalah beberapa jabatan penting yang pernah diemban oleh Sintong Panjaitan:
- Pangdam Udayana
- Asisten Menristek
- Staf Khusus Presiden