Dorongan Pemerintah untuk Peningkatan Komponen Lokal di Industri Kendaraan Niaga Guna Perkuat Daya Saing
Pemerintah Mendorong Peningkatan TKDN untuk Industri Kendaraan Niaga
Pemerintah Indonesia terus menekankan pentingnya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam industri kendaraan niaga. Hal ini disampaikan dalam berbagai kesempatan, termasuk saat peluncuran pabrik baru Daimler di Cikarang oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita. Inisiatif ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah strategis untuk memperkuat industri nasional dan meningkatkan daya saing di pasar domestik maupun internasional.
Agus Gumiwang Kartasasmita, menekankan bahwa peningkatan TKDN bukan hanya tentang memenuhi regulasi, tetapi juga membuka peluang bagi perusahaan untuk berkembang lebih jauh. Perusahaan dengan TKDN tinggi memiliki kesempatan lebih besar untuk berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta menikmati berbagai insentif fiskal yang telah disediakan. Hal ini menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan, di mana perusahaan didorong untuk berinovasi dan mengembangkan produk dengan kandungan lokal yang tinggi, sementara pemerintah mendukung pertumbuhan industri nasional.
Manfaat peningkatan TKDN sangat beragam, antara lain:
- Penguatan Industri Nasional: Dengan menggunakan lebih banyak komponen lokal, industri dalam negeri akan semakin berkembang dan mandiri.
- Peningkatan Daya Saing: Produk dengan TKDN tinggi memiliki daya saing yang lebih baik karena biaya produksi yang lebih rendah dan kualitas yang terjamin.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Peningkatan produksi lokal akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
- Penghematan Devisa Negara: Dengan mengurangi impor komponen, devisa negara dapat dihemat dan digunakan untuk keperluan lain yang lebih penting.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan kendaraan niaga pada bulan Januari - Maret 2025 masih mengalami defisit sebesar 608,7 Juta dollar AS atau Rp 9,7 triliun. Ekspor kendaraan niaga tercatat sebesar 75,5 Juta USD, sementara impornya mencapai 684,2 Juta USD. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih sangat bergantung pada impor kendaraan niaga.
Oleh karena itu, peningkatan TKDN menjadi sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat industri dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor kendaraan niaga Indonesia dan mengurangi defisit neraca perdagangan. Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi industri kendaraan niaga, sehingga semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi dan mengembangkan produk dengan TKDN tinggi di Indonesia. Pemerintah juga memberikan berbagai insentif dan dukungan kepada perusahaan yang berkomitmen untuk meningkatkan TKDN.
Dengan upaya bersama antara pemerintah dan industri, diharapkan industri kendaraan niaga Indonesia dapat semakin maju dan berdaya saing di pasar global.