Terjalnya Perjalanan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Dari Asa Menuju Jurang Degradasi

Mimpi yang Kandas: Bahrain Gagal Melaju di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tim nasional Bahrain harus menelan pil pahit setelah tersingkir dari putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Perjalanan yang dimulai dengan harapan tinggi, justru berakhir dengan kekecewaan mendalam bagi Dilmun Warriors, julukan timnas Bahrain, yang harus puas menjadi juru kunci klasemen akhir.

Sempat memberikan kejutan di awal kualifikasi, performa Bahrain justru merosot tajam seiring berjalannya waktu. Mari kita telusuri lebih dalam perjalanan terjal Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Awal yang Manis Berujung Pahit

Langkah Bahrain di ronde ketiga kualifikasi sebenarnya diawali dengan gemilang. Kemenangan tipis 1-0 atas Australia pada pertandingan pembuka menjadi kejutan yang menyenangkan. Gol bunuh diri pemain Australia, Souttar, menjadi penentu kemenangan yang tak terduga. Kemenangan ini sempat membangkitkan optimisme di kalangan suporter dan pengamat sepak bola Bahrain.

Namun, euforia tersebut tak bertahan lama. Kekalahan telak 0-5 dari Jepang pada pertandingan berikutnya menjadi sinyal bahwa perjalanan Bahrain tidak akan mudah. Selanjutnya, kontroversi mewarnai laga melawan Indonesia yang berakhir imbang 2-2. Pertandingan tersebut diwarnai gol penyeimbang Bahrain di menit-menit akhir injury time yang dinilai kontroversial.

Sempat mencoba bangkit dengan menahan imbang Arab Saudi tanpa gol, performa Bahrain justru semakin menurun. Serangkaian kekalahan menghantui, membuat mereka semakin terpuruk di dasar klasemen. Secara keseluruhan, Bahrain hanya mampu meraih satu kemenangan, tiga hasil imbang, dan menelan enam kekalahan dari sepuluh pertandingan yang dijalani. Performa yang sangat kontras dengan awal yang menjanjikan.

Berikut rekapitulasi perjalanan Bahrain:

  • Kemenangan: 1
  • Imbang: 3
  • Kalah: 6

Kekecewaan Sang Pelatih

Keterpurukan Bahrain tentu saja menimbulkan kekecewaan mendalam bagi sang pelatih, Dragan Talajic. "Ini benar-benar menyakitkan," ujarnya. Ia menambahkan, "Sebagai pelatih, setiap pertandingan sangat berarti. Setiap pertandingan bagi saya dan para pemain saya, kami akan mencoba untuk menang, mencoba bermain sepak bola yang bagus agar orang-orang dapat menikmati dan menonton pertandingan yang bagus, dan saya dapat berjanji bahwa kami akan memberikan yang terbaik yang kami bisa."

Terlepas dari segala upaya yang telah dilakukan, Bahrain harus mengubur mimpinya untuk tampil di Piala Dunia. Kegagalan ini menjadi pelajaran berharga bagi Bahrain untuk berbenah dan mempersiapkan diri lebih baik di ajang kualifikasi berikutnya. Perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi cermin yang jelas akan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas tim, konsistensi performa, dan mentalitas bertanding. Semoga di masa depan, Dilmun Warriors dapat kembali bangkit dan mewujudkan impian untuk tampil di panggung sepak bola dunia.