Kepala Sekolah di Banda Aceh Tertipu Modus Pajak: Disdikbud Imbau Waspada

Kasus penipuan digital kembali menelan korban. Kali ini, seorang kepala sekolah di Banda Aceh menjadi sasaran phishing dengan modus operandi mengatasnamakan petugas pajak. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Banda Aceh mengonfirmasi bahwa ini adalah kasus pertama yang menimpa pejabat sekolah di wilayahnya.

Kepala Disdikbud Banda Aceh, Sulaiman Bakri, mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini. Ia menegaskan telah menginstruksikan korban untuk segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib dan berkoordinasi dengan pihak bank terkait. "Kami menduga pelaku sangat lihai dalam meyakinkan korban hingga akhirnya terperdaya," ujar Sulaiman.

Menanggapi insiden ini, Disdikbud Banda Aceh mengeluarkan imbauan kepada seluruh kepala sekolah, guru, dan staf di lingkungan dinas untuk meningkatkan kewaspadaan. Sulaiman menekankan pentingnya untuk tidak mudah percaya pada permintaan uang atau data pribadi yang mencurigakan.

"Kami pastikan bahwa tidak ada permintaan data atau uang melalui saluran tidak resmi. Ini adalah penipuan, dan kami berharap kasus ini menjadi yang terakhir serta menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," tegasnya.

Sulaiman menjelaskan bahwa setiap permintaan data resmi dari instansi atau dinas akan dilakukan melalui prosedur yang jelas, seperti pengiriman surat resmi atau kunjungan langsung dengan memperkenalkan diri. Ia mewanti-wanti agar tidak melayani permintaan yang hanya dilakukan melalui WhatsApp atau telepon.

Berikut adalah beberapa poin penting yang ditekankan oleh Disdikbud Banda Aceh:

  • Jangan mudah percaya: Waspadai setiap permintaan data atau uang yang datang secara tiba-tiba, terutama melalui saluran tidak resmi.
  • Konfirmasi ke dinas: Jika merasa ragu, segera hubungi dinas atau bidang terkait untuk melakukan konfirmasi.
  • Laporkan ke pihak berwajib: Jika menjadi korban penipuan, segera laporkan kejadian tersebut kepada aparat penegak hukum.

Sulaiman juga berharap pihak bank dapat membantu menyelesaikan kasus ini, mengingat korban mengalami kerugian yang signifikan akibat tindakan pelaku. Diketahui, Kepala Sekolah SD Negeri 20 Banda Aceh, Ramli, kehilangan uang sebesar Rp 148.100.000 setelah menjadi korban phishing. Pelaku menghubungi korban melalui WhatsApp dengan mengaku sebagai petugas pajak dan meminta verifikasi data dengan alasan pembaruan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Disdikbud Banda Aceh mengimbau seluruh jajaran pendidikan untuk lebih berhati-hati dan tidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak dikenal. Kerjasama antara pihak sekolah, dinas, dan bank diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.